Jika kita melakukan satu kebaikan, lalu mengharapkan nol balasan kebaikan (analogi dari 1 dibagi 0) maka anak-anak akan menjawab tak terhingga pahalanya atau Hanya Tuhan Yang Tahu berapa pahalanya.
Lalu bagaimana pula jika 0 dibagi dengan 0 (0:0)? Jika saya punya 3x2=6, maka 3=6:2. Lalu jika saya punya 3x0=0, maka 3=0:0. Begitu juga dengan 2x0=0, 4x0=0. Berapapun bilangan yang dikali 0 akan menghasilkan 0. Berarti 0:0 juga bisa menghasilkan bilangan berapa saja. Siapa saja bisa menjadi "0 dibagi 0".
Nol sering tidak dianggap hingga nol akhirnya menunjukkan kemampuannya. Kehadiran nol mungkin tidak terasa perlu jika dalam situasi penjumlahan. Namun jika ada nol dalam situasi perkalian, kita wajib waspada. Terlebih saat nol ada dalam pembagian, urusan ini berubah menjadi urusan Tuhan.
Siapakah Nol dalam kehidupan kita? Banyak. Hati-hati saja.
Tempatkan Nol di Posisi yang Tepat
Nol bisa menjadi sebuah angka tak bermakna namun bisa juga angka yang mendatangkan kebahagiaan atau sukacita. Jika kita mendapatkan selembar uang dengan perbedaan jumlah angka nol dapat mendatangkan masalah. Semakin banyak nolnya, semakin lebar senyum kita menerimanya.
Seorang teller bank akan sangat berhati-hati saat menghitung angka nol di belakang barisan angka yang tertulis dalam selembar cek atau slip penarikan. Salah-salah, teller dapat menghabiskan seluruh gajinya untuk mengganti kerugian akibat kesalahan menghitung jumlah nol pada 100.000.000 dengan 1000.000.000.
Hati-hati dengan nol, tempatkan dia di belakang. Semakin banyak dia berjajar di belakang, semakin menyenangkan bagi kita. Jangan tempatkan di depan, semakin banyak semakin tak berguna.
Siapakah Nol dalam kehidupan kita? Banyak. Hati-hati saja!
Nol VS Kosong
Sering kali kita menyamakan nol dengan kosong. Padahal keduanya berbeda. Misalnya saat kita akan menyebutkan nomor ponsel kita masing-masing. Kebanyakan akan menyebut dengan "kosong delapan sekian sekian..". Hal ini keliru.