Istriku, bukan karena hari istimewamu maka aku memujimu. Tapi sungguh, kaulah anugerah terbesar buatku. Pemberian Tuhan terbaik yang pernah aku miliki. Bersamamu aku menjalani hari-hari yang baru, berbagi hidup dan semua permasalahannya. Bersamamu aku beroleh kekuatan dan melihatmu aku memperoleh semangat baru setiap hari, bahwa Tuhan selalu ada dan tak pernah berhenti menolong dengan cara-Nya yang tak terduga.
Aku kagum pada kepekaan hatimu, rasa iba yang tak bisa kau tahan dan kebiasaanmu untuk selalu berbagi berkat. Bahkan itu yang menjadi pegangan dalam rumah tangga kita, keluarga yang menjadi berkat.
Waktu Bersama Tuhan
Istriku, masih lekat dalam ingatanku setahun lalu, tepat pukul 00.00 WIB kau bangun dari tidur dan mengambil waktu bersama dengan Tuhan. Sejenak berdoa, merenungkan setahun penuh Tuhan memberkatimu dengan semua hal yang baik yang tak terbilang jumlahnya. Yang membuatmu sungguh bersyukur setiap kali mencoba menghitungnya. Adakah Tuhan lupa memberkatimu, atau kau yang lupa telah diberkati? Yang kutahu kau jadi semakin bersyukur kepada Tuhan setelah itu.
Satu per satu doa-doamu dijawab Tuhan, juga yang masih harus menunggu kapan dijawab. Mengambil komitmen yang baru kepada Tuhan, sebagai pribadi yang telah diberkati dengan usia yang baru, untuk selalu ingat bahwa hari-hari yang kau lalui adalah anugerah Tuhan. Kau ada karena anugerah Tuhan.
Hari ini, aku yakin dalam sunyinya malam, kau tetap sujud mengucapkan syukur kepada Tuhan buat hari istimewa ini. Merenungkan setahun ini bagaimana Tuhan memelihara hidupmu, menyediakan semua kebutuhanmu, menjagamu dan memberikan kesehatan serta pekerjaan. Maka pantaslah rasa syukurmu berlimpah. Tuhan tak pernah lupa memberimu yang terbaik.
Satu tahun Tuhan memberimu kesempatan untuk menjalani kehidupan, untuk belajar dan melihat cara Tuhan campur tangan dalam kehidupanmu. Maka di usia yang baru, semoga hatimu tetap menjadi milik Tuhan dan kasihmu semakin nyata bagi siapa pun.
Tanpa Kado Istimewa
Istriku, tahun lalu ada hadiah spesial yang aku sembunyikan dalam lemari dapur. Hadiah yang membuatmu terkejut dan kegirangan di pagi hari sebab malamnya kau tak menemukan apa-apa di dalamnya. Hanya hadiah kecil yang kupersiapkan untuk hari istimewamu.
Hai ini, mungkin akan menjadi hari istimewa yang berbeda, tak ada kado istimewa untuk mengingat hari istimewamu. Hanya tulisan ini sebagai pengganti kotak berpita, dan sebuah doa pengganti isinya.
Tak ada makan acara makan bersama di luar, Covid masih mengancam. Tuhan menginginkan hari istimewamu dirayakan dengan di rumah saja, makan makanan yang dimasak di rumah dan menikmati ulang tahun dalam kesederhanan.