Hari ini Indonesia merayakan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-112. Usia kebangkitan yang besar. Jika kita diberi kesempatan hidup hingga usia 112 tahun, kemungkinan kita masih dapat melihat anak dari cucu kita lahir.
112 tahun adalah waktu yang lebih dari cukup untuk menikmati banyak hal, melihat banyak hal dan tentu saja mengalami perubahan peradaban yang sangat kontras.
Ditandai dari berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) sebagai pergerakan pemuda yang bersifat sosial, ekonomi dan kebudayaan membuktikan bahwa pemuda, bangsa yang masih dikuasai penjajahan, membuktikan diri punya semangat untuk bangkit, peduli dan bergerak untuk mewujudkan kemerdekaan. Pemuda, dalam skala kecil, bergerak untuk sebuah visi yang memenuhi benak, yaitu “merdeka”.
Berjuang tentu tak pernah mudah. Gagasan tak akan terwujud tanpa aksi, dan aksi akan teruji oleh tantangan. Budi Utomo tentu menghadapinya. Apakah mereka berhenti? Kita semua tahu, tidak.
Butuh rentetan waktu yang panjang agar perjuangan menunjukkan hasil. Pergolakan, konflik internal, perpecahan, perbedaan pemikiran pasti mewarnai perjuangan Budi Utomo. Memulai sebuah fase kebangkitan sudah pasti menghadapi hambatan.
Perjuangan menunjukkan hasil, 28 Oktober 1928, 20 tahun sejak Budi Utomo berdiri, tonggak utama perjuangan pergerakan kemerdekaan kian nyata. Kristalisasi semangat perjuangan mulai terasa.
Semangat yang tadinya bersifat kedaerahan mulai mengkristal, menyatu dan tersuarakan dalam Sumpah Pemuda. Walau banyak yang meragukan kebenaran kongres dan isi sumpah ini, yang kabarnya hanya politisasi, dan memunculkan pertanyaan apa kaitannya isi sumpah pemuda dengan pergerakan kemerdekaan.
Namun, saya tak ingin mengajak anda berdiam lama di sana, saya hanya ingin kita mengambil semangat bahwa untuk mengalami kebangkitan, kita benar-benar harus bersatu.
Budi Utomo telah menumbuhkan semangat pergerakan yang berbuah dengan penyatuan gerakan pemuda setelah 20 tahun. Lalu, 112 tahun, apa yang sudah kita bangkitkan? Gerakan kebangkitan saat ini bukan lagi semangat pergerakan memperjuangkan terlepasnya kita dari kungkung negara asing yang berdiri di atas negara kita.
Tapi bagaimana menjadikan negara kita berdiri dan menunjukkan eksistensinya di dunia. Bangkit sebagai upaya untuk benar-benar maju dalam ekonomi, pendidikan, pertahanan dan kemanusiaan.
Secara ekonomi, Indonesia memang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi yang stabil membuat Indonesia sangat diperhitungkan dalam peta kekuatan ekonomi dunia.