Denganmu aku belajar mandiri
Mengurusi diri dengan sepenuh hati
Menempatkan diri pada posisi
Menaruh hati pada yang sejati
Bersamamu aku mengenal jati diri
Meliuk mencari mampuku
Mematri kuasai motivasi
Menata hati meredam emosi
Di sana, aku memaknai hidup dan kehidupan
Aku rapuh kala sendiri, namun ku gagah bersama teman
Lalui hari-hari penuh kenangan
Adakala luka lara menyergap impian
Tak jarang suka cita menyala harapan
Ku gerogoti semangat diri agar berjalan, berlari, lalu berbalapan mengejar masa depan gemilang
Aku yang lemah tanpa belajar, terseok-seok menapaki tangga kemahiran
Ragaku kuat diterpa wabah, namun tidak dengan pikiranku
Ia berkecamuk penuh duri, apabila ilmu baru tak mampu ku cerna
Sahabat adalah tempatku bertanya
Sultanah Saifiatuddin, asramaku
Enam tahun bukanlah waktu yang singkat
Membersamai tumbuh kembangku
Dari anak remaja menuju dewasa
Kau tempa aku dengan pahit manis kehidupan remaja
Pencarian jati diri yang tak semulus aspal
Memurnikan pikiran keruh bak air sumur emasmu
Memahat selaksa refleksi
Dengan penuh yakin percaya diriku mulai bertunas
Aku tak lagi dapati diri yang egois
Aku tiada lagi pergoki pribadi yang apatis
Aku tumbuh menjadi lebih baik
Menetralisir ke"aku-an"ku tuk saling peduli
Butuh uluran halus tanpa bengis
Ikhlaslah berjuang, bersyukur kala senang
Tawadhu kala perang perasaan bergemuruh
Tak perlu gusar karena tidak menang
Semua kenangan memberi kesan