Frasa karateristik sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan saat ini. Memahami apa itu karakteristik, adalah sebuah penanda atau ciri khas.Â
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata "karakteristik adalah ciri khas seseorang yang menyesuaikan dengan perwatakan tertentu". Menurut Ryan & Bohlin, "karakteristik berpangkal dari sebuah kebiasaan atau tabiat, hasilnya sebuah kebiasaan yang baik akan mengenali kebaikan, menyenangi kebaikan, serta menjalani segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan, begitu pula kebalikannya".Â
Wayn, mendefinisikan "karakteristik merupakan hal-hal yang berhubungan dengan mekanisme atau cara yang dipergunakan seseorang untuk mengimplikasikan nilai-nilai kebaikan ke dalam wujud aksi nyata maupun tingkah polahnya". Karakter seorang individu dapat diperoleh dari nilai-nilai atau sudut pandang seseorang yang diwujudkan ke dalam bentuk tindakan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik adalah sebuah tindakan ataupun aksi nyata yang melekat pada diri seseorang yang terbentuk dari pengaruh lingkungannya.
"Tiap-tiap manusia adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah terhadap kepemimpinannya." (HR. Bukhari)Â
Ungkapan hadist ini mengingatkan bahwa setiap manusia yang diciptakan oleh Allah swt., dan dilahirkan ke muka bumi ini adalah pemimpin, yang menggerakkan anggota badan untuk tidur, makan, bangun, mendirikan shalat, ke mesjid, atau ke sekolah. Aktivitas yang dilakukan baik atau buruk, mendatangkan pahala atau sebaliknya, akan dimintai pertanggungjawaban di yaumil akhir kelak. Dengan demikian seyogyanya manusia melakukan hal-hal yang positif, berpikir positif, betindak positif agar mendatangkan kemaslahatan dalam hidupnya. Bukankah manusia yang terbaik adalah manusia yang sangat bermanfaat bagi sesamanya?
Gagne yaitu "pembelajaran adalah serangkaian peristiwa eksternal yang dirancang sebagai pendukung berjalannya beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih detail, Gagne juga mengemukakan bahwa pembelajaran dimaksudkan adalah untuk menghasilkan sebuah proses belajar yang baik, situasi eksternal harus direncanakan sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar". Dengan kata lain, pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan seorang pendidik dengan peserta didiknya yang mendatangkan manfaat dan hikmah yang baik bagi peserta didik agar mencapai target pembelajaran yang telah direncanakan.Â
Dalam proses belajar peserta didik akan sangat menikmati pembelajarannya bila gurunya ramah, perhatian, penuh kasih sayang, bertutur kata lembut, dan menyajikan suasana belajar menyenangkan. Jika hal ini dilakukan dengan seksama dapat dipastikan peserta didik akan sangat merindukan sosok guru tersebut dan pembelajaran ini akan sangat terkesan sampai kapanpun.Â
Kemudian, tujuan pendidikan nasional sebagaimana dicantumkan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, "Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban sebuah bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakul karimah, sehat jasmani dan ruhani, berilmu, mahir, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, akan menghasilkan lulusan yang berkarakter dan bermartabat. Dengan demikian karakteristik seorang pemimpin pembelajaran dengan kata lain seorang guru haruslah dapat digugu, ditiru, serta dirindukan.
Sebagai pengemban tugas penting membimbing terbentuknya kepribadian anak didik, maka pendidik mestilah menjadi teladan utama bagi peserta didik dalam hal penguasaan dan penerapan nilai-nilai kepribadian ideal yang dicitakan untuk peserta didik. Karenanya, Alquran sama sekali tidak mengapresiasi penutur teori yang berbuat atau berperilaku kontra teori. Hal itu sangat tegas disebutkan dalam Q.S. Al-Shaff: 2-3, yang artinya:Â
"Wahai orang-orang yang beriman, kenapa engkau mengucapkan sesuatu yang tidak pernah engkau lakukan? Sangat besar murka di sisi Allah bahwa engkau menyampaikan apa-apa yang tidak engkau lakukan".Â