Mohon tunggu...
Sari Agustia
Sari Agustia Mohon Tunggu... Penulis - IRT, Penulis lepas

Tia, pangillan akrabnya, menekuni menulis sejak tahun 2013 sampai sekarang. Sebuah karyanya, novel Love Fate, terbit di Elex Media Komputindo pada tahun 2014. Saat ini aktif menulis bersama beberapa komunitas dan Indscript Creative

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Parenting dan Naik Roller Coster

3 Maret 2023   23:12 Diperbarui: 3 Maret 2023   23:20 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pribadi (desain canva)

Meski tampak seperti teman baik, nyatanya Ginny bisa tidak sependapat dengan Georgia. Mempunyai ibu yang nyeleneh, muda, dan cantik pun tak lantas membuatnya bahagia. Ginny tumbuh melihat ibunya jatuh di pelukan banyak lelaki dengan karakternya kelam masing-masing. 

Sedari kecil, Ginny harus terbiasa berpindah tempat tinggal dari satu kota ke kota lain jika ada masalah terjadi. Sepanjang hidupnya, Ginny tidak sempat berkawan. Hidupnya terlalu labil untuk bisa menetap dan punya teman baik. 

Akan tetapi, semua berubah karena Ginny tumbuh menjadi remaja yang cantik dengan gayanya. Pada akhirnya, Ginny menyimpan perjuangannya sendiri sembuh dari penyakitnya. Berjuang menjadi normal dan baik, dia punya cerita bahagia di kota yang  baru ini. Dia bisa punya kawan dan terkenal. Tentunya ada juga bumbu kisah romansa anak muda di serial ini. 

Georgia dan Ginny punya tampak luar sangat sempurna. Itu juga 'kan yang sering terjadi di kehidupan kita? Tentunya, tidak salah. Semua manusia punya insting terlihat baik di luar dan menyimpan rapat aibnya. Namun, hati-hati sekecil apapun aib itu akan punya bekas pada pemikiran dan tingkah laku kita dan orang terdekat.

Di lain pihak, rasa marah, kesal, intim, baik kembali, timbul begitu seterusnya ketika hidup dengan keluarga, terutama ibu. Nyatanya, takada yang bisa lepas dari keluarganya begitu saja, benar 'kan begitu? 

Serial ini cocok ditonton oleh anak usia SMA bersama dengan orang tua karena ada adegan dan percakapan yang harus dipahami oleh penonton usia dewasa. Satu seasonnya sendiri tak terlalu banyak, hanya 10 episode. Penonton pun tidak terbuai dengan adegan yang rumit dan tidak terarah. Cocok untuk ditonton karena seru ceritanya dan bisa jadi bahan refleksi diri, mau jadi ibu/orang tua seperti apa kita.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun