"Kau di mana?" Suara yang selalu dirindukan itu terdengar semakin merdu, membuat jantungnya berdetak makin kencang.
"Tepat di pintu keluar, Sha."
***
"Sudah pesan hotel?" tanya Aruna memecah keheningan.
Setengah jam mereka hanya saling diam, sesekali helaan napas terdengar menyela kesunyian yang memerangkap mereka. Di dalam city car yang membawa mereka keluar dari Solo Balapan, menuju selatan kota Solo.
"Belum," jawab Barsha lirih.
 "Acara jam berapa, Sha?" tanya Aruna lagi.
"Masih besok," sahut perempuan itu, "aku lapar."
Aruna terbahak, tangannya menepuk lembut bahu perempuan itu. Sesaat dia merasakan tubuh Barsha bergetar.
 "Kita ke Paragon? Atau Kau mau ke warung biasanya?" tanya Aruna.
"Aku pengin mi yang dulu Kau ajak Aku ke sana." Barsha mengerjapkan mata tiba-tiba yang terasa perih, "bisa?"