Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Srikandhi Mencari Cinta [Part 3]

17 Mei 2019   07:14 Diperbarui: 17 Mei 2019   07:16 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa to, Mbak? Baru juga mak leer, sudah dibangunkan saja! Kaya melu Kumpeni aku ini!" gerutu Abeb seraya menguap lebar.

"Lho kamu itu gimana to, Beb? Bukankah tadi pas kamu pulang kuliah aku sudah bilang, antarkan ke reksoniten ambil blangkon! Karena Masmu Ken ngantar anak-anak untuk mentas di Jakarta!" gerutu Yani, tangannya terulur hendak menjewer kuping adiknya itu.

"Heh ..., heh ..., aku ini sudah besar, sudah tua! main jewer aja!" tangan Abeb menepis jari Yani.

"Iya sudah tua, tapi kuliah ndak selesai selesai, tahun ini ndak lulus kelakon jadi mbaureksa kampus kowe!"

"Lhoooo ... ujungnya pasti membahas itu! Mbak Yani nggak asyik ah!"

"Bukan membahas, tapi mbok ya inget weling Bapak sama almarhumah Ibu! Selesaikan kuliahmu, jangan sibuk pacaran saja! Aku perhatikan, sejak kepergian Nunuk kamu itu malas kuliah, malah sibuk nggandeng pacar gonta-ganti. Hari ini Susi, besok Tini, lusa Siti eh bulan depan ganti lagi. Sudah sana cuci muka, antar Mbak sekarang!" ujar Yani seraya mendorong bahu adiknya ke dalam.

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun