Malam sudah mulai larut saat bunyi messenger terdengar ponselnya.
Kamu jadi menginap di hotel Azailka? begitu bunyi pesan yang masuk.
Jadi, jawabnya singkat
Kamar berapa?
Dua satu kosong empat
Aku samperin ya!?
Barsha terkejut, spontan dia melompat dari duduknya. Tiba-tiba dia teringat kalau belum sempat mandi sekembali dari seminar tadi, dia menoleh ke arah cermin besar yang menempel.di tembok, wajahnya terlihat sangat kusut.Â
"Sial! aku lebih menakutkan dari nenek lampir," keluhnya.
Ponsel berdering, panggilan messenger masuk dari ArunaÂ
" Hallo, aku sudah di depan kamarmu!" suara bariton memecah keheningan.
Jantung Barsha berdegup tak beraturan, tangannya merapikan dress pendek yang dia kenakan, tangannya menggapai tisu basah dan melap mukanya sekilas kemudian melangkah menuju pintu.