Dan perilaku inilah yang menjadi habitus masyarakat sosial, termasuk masyarakat Indonesia. Ditambah masyarakat Indonesia sangat mudah terpengaruh dengan apa yang terlihat.Â
"ini loh saya". Setiap individu berusaha untuk menciptakan sebuah karakter yang ia inginkan dan mungkin kita sendiri.Â
Adanya media sosial, kita bisa menciptakan statement seseorang atau lebih agar kita terlihatDengan peran media sosial semakin massive mempertegas bahwa kita bisa menciptakan karakter yang ingin dilihat oleh orang lain. Ada yang memang hanya sekedar mencairkan suasana, memberikan informasi, ataupun pada dasarnya memang untuk memamerkan sesuatu.Â
Entah untuk kepuasan diri sendiri atau ego untuk mendapatkan pengakuan. Adakalanya karakter sebagai individu menjadi bias dan resiko terburuknya hilangnya norma sosial masyarakat.Â
Saya sendiri belum berani mengatakan bahwa hal tersebut benar ataupun salah. Setiap individu yang bermain media sosial pasti pernah mengalami hal ini.Â
Saya sendiri sering menggunakan media sosial. Namun saat ini saya ingin mengunggah sesuatu, saya akan sering berpikir apakah postingan saya pantas atau tidak. Pasalnya, media sosial digunakan oleh orang banyak.Â
Sehingga ketika saya mengunggah sesuatu di media sosial, saya menggunakan media sosial dengan sewajarnya. Karena media sosial adalah salah satu ruang publik.Â
Prioritas setiap orang menggunakan media sosial berbeda. Selain ruang publik, media sosial juga merupakan alat yang berfungi bagi setiap orang selama masih didalam kaidah dan norma sosial yang berlaku.Â
Sekian dari tulisan ini. Tulisan ini merupakan perspektif saya dalam melihat fenomena yang terjadi di lingkungan saya. Jika teman-teman ada kritikan dan saran silakan disampaikan.Â
Sardo Sinaga.Â
24 Agustus 2023