Pada tahun 1878, muncul gagasan untuk membuat gambar bisa bergerak. Louise Lumiere dan Auguste Lumiere merupakan orang yang menggagas untuk membuat gambar bisa bergerak. Film pertama kali yang tercipta ialah The Horse In Motion (1878).
Â
Jika saat ini film mempunyai durasi antara satu setengah hingga dua jam, film pertama saat itu sangat pendek. The Horse In Motion (1878)Â sendiri mempunyai durasi sekitar 30 detik. Terlalu singkat jika dibandingkan film saat ini.Â
Hal itu masih bisa dimaklumi dikarenakan kamera saat itu hanya bisa mengambil foto. Konsepnya yaitu berbagai gambar kuda yang dijadikan satu dalam sebuah frame. Konsep inilah cikal bakal FPS dalam sebuah video.Â
Sebelum berbicara film, kita harus tahu dulu konsep FPS. FPS sendiri adalah jumlah gambar dalam sebuah frame dalam satu detik. Saat ini terdapat berbagai tipe fps yaitu 30fps, 60fps, 90fps dan 120fps. Jika diatas 120fps, biasanya dipakai untuk mengambil video slow motion.Â
Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa film saat ini menggunakan 30fps walaupun resolusi sudah sangat tinggi. Perlu diketahui, film The Hobbit sempat menggunakan resolusi 1080 60fps. Namun film itu mendapatkan kritikan karena banyak kritikus film tidak nyaman saat menonton.Â
Selain itu, saat ini masih banyak orang yang menggunakan televisi analog. Televisi analog sendiri hanya sanggup menerima gambar antara 16 hingga 30fps. Selain itu, data dari film juga akan sangat besar. Karena itulah video yang diatas 60fps lebih cocok untuk video blogger atau slow motion.Â
Kembali ke awal. Dari hasil cara kerja tersebut, banyak film-film bermunculan. Lumiere bersaudara mulai mengembangkan kamera yang terinspirasi dari alat Fenakistoskop karya Joseph Plateau dari Belgia dan Simon Stampfer dari Austria secara bersamaan.
Cara kerja kamera mereka juga digabungkan dari beberapa penemuan Thomas Alva Edison. Cara kerja kamera tersebut yaitu penggabungan dari beberapa cakram dengan memasukkan beberapa gambar yang telah mengalami penimpalan.Â