Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Big Brother", Cara Menghadapi Kenakalan Seorang Anak

22 Oktober 2021   18:16 Diperbarui: 26 Oktober 2021   14:45 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donnie Yen dalam film drama aksi Big Brother (2018). (sumber: Mega-Vision Project Workshop via kompas.com)

Selain mendengarkan pendapatnya, membimbingnya agar ia mengetahui apa yang baik dan yang buruk untuk dilakukan. 

Pembekalan sebab-akibat sedini mungkin akan berdampak ke perilaku seorang anak. Hal itu akan meminimalisir jika seorang anak akan bertindak buruk, sesuai norma sosial yang berlaku di lingkungannya.

Mungkin jika kita belajar teori sosial terhadap Rewards & Punishment, hal itu bisa diterapkan pada mendidik seorang anak. Jika seorang anak berhasil mendapatkan nilai bagus atau memecahkan sebuah masalah, ia akan reward yang sepadan. Namun ia gagal atau melanggar aturan yang berlaku, ia akan mendapatkan hukuman. 

Rewards & Punishment mungkin menimbulkan perdebatan dalam menangani anak yang jiwanya masih labil. Karena mampu menciptakan persaingan yang tidak sehat bagi seseorang. 

Anak jika dipuji bahwa ia bisa melakukan sesuatu, ia akan merasa dihargai walaupun sekecil apapun itu. Namun hal tersebut mungkin bisa diterapkan bagi anak agar bisa termotivasi untuk terus berkarya. 

Saya sempat menjelaskan soal seorang anak dibandingkan dengan orang lain. Tujuan orangtua mungkin bagus untuk mencontoh untuk bisa lebih hebat dari anak tetangga. 

Namun, hal itu juga mempengaruhi cara pikir anak. Jika seorang anak gagal dan terus dibandingkan dengan orang lain, maka ia akan berpikir bahwa ia tidak akan berguna bahkan sampai ia dewasa. 

Selain itu, kekerasan fisik atau verbal seharusnya dihindari. Bukan hanya menimbulkan tindakan pidana yang melanggar hukum, namun akan berdampak bahwa kekerasan tersebut akan dilakukan juga terhadap seorang anak. Hal itu akan dilakukan anak karena orangtuanya atau orang sekitarnya juga melakukan hal yang sama. 

Selain itu, ia akan mengalami trauma yang mungkin akan menyebabkan anaknya depresi. Hal ini yang banyak terjadi diberbagai daerah. Untuk itulah kekerasan jenis apapun lebih baik dihindari. 

Sardo Sinaga
22 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun