Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sejarah dan Perkembangan Buku

11 Oktober 2021   17:17 Diperbarui: 12 Oktober 2021   01:00 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar tersebut diambil dari akan akun instagram @manuscripts_unfiltered

Ada yang suka baca buku? Membaca buku dizaman sekarang menjadi sebuah hobi yang bisa menyegarkan diri kita. Selain membaca buku, banyak penulis yang menjadikan penulis sebagai pekerjaan. Banyak jenis buku saat ini yang bisa kita pilih. 

Saat ini, buku bisa ditemukan sangat mudah peredarannya. Jika ingin membaca buku dengan gratis, kita bisa pergi ke perpustakaan dan bisa meminjam buku tersebut. Namun membaca atau meminjam buku di perpustakaan, kita dibatasi oleh waktu untuk meminjamnya. 

Terlebih lagi tak semua buku ada di perpustakaan. Belum lagi jika ada, kita akan rebutan dengan orang yang akan membacanya. Sehingga membeli buku juga ditoko buku seperti Gramedia, Togamas, dan berbagai toko buku terkait. 

Selain itu, E-Book juga bisa menjadi pilihan jika malas untuk pergi ke toko buku. Atau mungkin kita bisa mencarinya di media market place secara online. Berkat teknologi, kita bisa mengakses buku atau informasi yang ingin kita cari. Namun apakah kita tahu sejarah terbentuknya buku yang bisa dinikmati? 

Baca juga: Pilihan Sulit antara Buku Fisik dan Buku Digital

Gambar tersebut diambil dari akun instagram @hieroglifosegipcios
Gambar tersebut diambil dari akun instagram @hieroglifosegipcios
Peradaban Mesir Kuno

Pada 2400 tahun lalu, dijelaskan bahwa bangsa Mesir Kuno merupakan bangsa pertama dalam mencetak tulisan. Istilah tersebut bernama Hieroglif yang berupa gambar atau tulisan. Tulisan Hieroglif ini menceritakan keadaan sosial bangsa Mesir saat itu. 

Selain menggambarkan kehidupan sosial, bentuk hieroglif ini sifatnya ritual keagamaan setempat. Tulisan tersebut biasanya ditulis pada bangunan milik Kerajaan Mesir dan batu sebagai media tulisan. Seperti yang kita tahu, bangsa Mesir Kuno mempunyai kepercayaan terhadap Dewa. 

Gambar tersebut diambil dari akun instagram @giuliarenis
Gambar tersebut diambil dari akun instagram @giuliarenis

Gulungan Sebagai  Tulis Wadah

Gulungan juga berkembang di Mesir untuk menjelaskan kepercayaan mereka. Orang Mesir Kuno menggunakan tumbuhan Papirus  yang tumbuh disekitar lembah Sungai Nil. Rata-rata gulungan tersebut mempunyai panjang sekitar 40 meter yang berisi informasi penting bagi kerajaan Mesir. 

Kerajaan Romawi juga menggunakan sistem gulungan tersebut. Namun para cendekiawan Romawi menggunakan kulit Domba dan panjangnya tak seperti milik Mesir. Penggunaan kulit domba juga digunakan oleh bangsa-bangsa timur tengah untuk menyebarkan agama Kristen dan Islam.

Gambar tersebut diambil dari akan akun instagram @manuscripts_unfiltered
Gambar tersebut diambil dari akan akun instagram @manuscripts_unfiltered

Manuscript China Dalam Perubahan Sistem Percetakan

Sebelumnya, Kekaisaran China menggunakan tumbuhan bambu dalam membuat gulungan dalam menyebarkan ajaran Buddha. Namun sekitar 200 tahun sebelum Masehi, kertas ditemukan oleh Tsai Lun. 

Bahan dasarnya kertas saat itu berasal dari kayu bambu dan dihancurkan seperti bubur dan dicetak. Penemuan pertama ini juga pertama kali bahwa tulisan bisa dijilid. Penemuan ini juga menyebar ke Eropa sekitar tahun 700 Masehi. 

Melalui perdagangan darat, penyebaran sistem pembentukan kertas menjalar ke Asia Tengah sampai ke Spanyol hingga tahun 1200-an. Namun pembuatan kertas ini masih sangat rumit dan tak semua negara mau menerima produk tersebut. Di Eropa, penggunaan kulit domba masih terus dilakukan. Namun bentuknya bukan lagi berbentuk gulungan, melainkan ditumpuk dan sisi-nya diikat oleh benang. 

Gambar diambil dari akun instagram @manuscripts_unfiltered
Gambar diambil dari akun instagram @manuscripts_unfiltered

Johann Gutenberg, Penemuan Mesin Cetak dan sebagai revolusioner

Johann Gutenberg, sebagai sang revolusioner yang mengubah industri percetakan. Pada abad ke-15, ia menciptakan mesin untuk mencetak tulisannya. Alat tersebut masih terbatas dalam produksinya dan alatnya menjadi alat yang digunakan untuk mencetak buku. 

Dari hasil ciptaannya, percetakan buku berkembang pesat. Selain berkembangnya mesin cetak, produksi kertas juga berkembang untuk membuat buku sebagai alat informasi. Hasil ini berkembang sampai abad 20 sebagai penyempurnaan mesin cetak dalam produksi buku. Teknologi itu juga yang juga dinikmati hingga masa sekarang. 

Sehingga, banyak perusahaan yang konsentrasi dalam menciptakan buku. Hal ini, biasanya disebut penerbit. Banyak penulis mengirimkan tulisannya untuk dibaca. Selain industri penerbit buku, percetakan koran juga semakin pesat dalam menyajikan berita. 

Pilihan berbagai E-Book. Diambil dari tangkapan layar Google Play Store pribadi. 
Pilihan berbagai E-Book. Diambil dari tangkapan layar Google Play Store pribadi. 

E-Book, buku digital yang menjadi perkembangan teknologi informasi

Semakin pesatnya teknologi, sistem informasi juga berkembang pesat. Laptop dan Smartphone menjadi sebuah alat dalam pekerjaan. Penerbit juga melihat hal ini dalam peluang ekonomi. Banyak media percetakan yang menerbitkan produksi bukunya kedalam internet dalam memudahkan konsumen untuk membeli buku. 

Buku yang dimuat kedalam internet disebut buku digital atau E-Book. E-Book sendiri awalnya digagas oleh Bob Brown pada tahun 1930. Namun realisasi E-Book sendiri dimulai pada tahun 1970 oleh Michael Stern Hart. E-Book ini mulai dikomersialkan sekitar tahun 2002 dan berkembang sampai sekarang.

Selain itu, perusahaan penyedia informasi yang biasanya mencetak koran, juga membuat platform official dalam menyajikan berita dalam bentuk online. Platform market place  juga memanfaatkan lapak online untuk menjual buku fisik dan tak hanya menerbitkan buku digital. 

Photo by Janko Ferlic from Pexels
Photo by Janko Ferlic from Pexels


Penutup

Dari tulisan ini kita bisa melihat sekilas sejarah perkembangan buku dari zaman Mesir Kuno hingga era modern. Pilihan membaca buku juga semakin banyak. Ditambah saat ini semakin canggih, kita bisa memilih bacaan apa yang akan kita pilih. 

Selain mengolah berita yang akan kita baca, pilihan antara membaca buku fisik dan buku digital dengan leluasa kita pilih, sesuai dengan kenyamanan diri kita masing-masing. Dari pilihan ini, teknologi membantu kita dalam membaca. Entah ada teknologi apa lagi yang akan muncul dalam membantu kita dalam mengolah informasi. 

Referensi: Sejarah Buku

Sardo Sinaga

11 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun