Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sejarah dan Perkembangan Buku

11 Oktober 2021   17:17 Diperbarui: 12 Oktober 2021   01:00 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gulungan juga berkembang di Mesir untuk menjelaskan kepercayaan mereka. Orang Mesir Kuno menggunakan tumbuhan Papirus  yang tumbuh disekitar lembah Sungai Nil. Rata-rata gulungan tersebut mempunyai panjang sekitar 40 meter yang berisi informasi penting bagi kerajaan Mesir. 

Kerajaan Romawi juga menggunakan sistem gulungan tersebut. Namun para cendekiawan Romawi menggunakan kulit Domba dan panjangnya tak seperti milik Mesir. Penggunaan kulit domba juga digunakan oleh bangsa-bangsa timur tengah untuk menyebarkan agama Kristen dan Islam.

Gambar tersebut diambil dari akan akun instagram @manuscripts_unfiltered
Gambar tersebut diambil dari akan akun instagram @manuscripts_unfiltered

Manuscript China Dalam Perubahan Sistem Percetakan

Sebelumnya, Kekaisaran China menggunakan tumbuhan bambu dalam membuat gulungan dalam menyebarkan ajaran Buddha. Namun sekitar 200 tahun sebelum Masehi, kertas ditemukan oleh Tsai Lun. 

Bahan dasarnya kertas saat itu berasal dari kayu bambu dan dihancurkan seperti bubur dan dicetak. Penemuan pertama ini juga pertama kali bahwa tulisan bisa dijilid. Penemuan ini juga menyebar ke Eropa sekitar tahun 700 Masehi. 

Melalui perdagangan darat, penyebaran sistem pembentukan kertas menjalar ke Asia Tengah sampai ke Spanyol hingga tahun 1200-an. Namun pembuatan kertas ini masih sangat rumit dan tak semua negara mau menerima produk tersebut. Di Eropa, penggunaan kulit domba masih terus dilakukan. Namun bentuknya bukan lagi berbentuk gulungan, melainkan ditumpuk dan sisi-nya diikat oleh benang. 

Gambar diambil dari akun instagram @manuscripts_unfiltered
Gambar diambil dari akun instagram @manuscripts_unfiltered

Johann Gutenberg, Penemuan Mesin Cetak dan sebagai revolusioner

Johann Gutenberg, sebagai sang revolusioner yang mengubah industri percetakan. Pada abad ke-15, ia menciptakan mesin untuk mencetak tulisannya. Alat tersebut masih terbatas dalam produksinya dan alatnya menjadi alat yang digunakan untuk mencetak buku. 

Dari hasil ciptaannya, percetakan buku berkembang pesat. Selain berkembangnya mesin cetak, produksi kertas juga berkembang untuk membuat buku sebagai alat informasi. Hasil ini berkembang sampai abad 20 sebagai penyempurnaan mesin cetak dalam produksi buku. Teknologi itu juga yang juga dinikmati hingga masa sekarang. 

Sehingga, banyak perusahaan yang konsentrasi dalam menciptakan buku. Hal ini, biasanya disebut penerbit. Banyak penulis mengirimkan tulisannya untuk dibaca. Selain industri penerbit buku, percetakan koran juga semakin pesat dalam menyajikan berita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun