Apa saja kita dapatkan disana?Â
Selain pesona alam yang cantik, kita bisa belajar sejarah disana. Belajar seperti cikal bakal terbentuknya suku Batak, penempatan nama keluarga atau marga, dan kehidupan orang batak di zaman lampau.Â
Saat disana, kita diajarkan bagaimana pentingnya penempatan nama marga sebagai identitas nama keluarga. Penempatan marga ini diambil dari seorang laki-laki yang bertujuan ia akan menjadi seorang pemimpin di masa depan.Â
Kita akan diajarkan bagaimana adat batak mempengaruhi sistem kelahiran, pernikahan, dan juga kematian. Pengaruh adat sangat kental bagi orang batak karena hidup merupakan sebuah berkat dari yang maha kuasa.Â
Bagi orang batak, keluarga sangat penting. Karena itu ketika orang batak bertemu dengan sesama orang batak mereka akan menanyai marga mereka dahulu.Â
Kesenian juga merupakan hal yang menarik disana. Kesenian yang paling terkenal adalah Tari Tor Tor Sipitu Cawan. Tarian ini bermakna kan sebagai pembersihan diri. Selain kegiatan sakral pembersihan diri, tarian ini mencerminkan prinsip-prinsip masyarakat batak.Â
Biasanya tarian ini dilakukan oleh para wanita yang anggotanya antara 5 sampai 7 orang. Namun, tarian ini biasanya dilakukan pada saat acara-acara penting seperti penyambutan tamu kehormatan dan upacara adat.Â
Pakaian adat sangat penting bagi orang batak. Pakaian adat batak terbuat dari kain tenun yang biasanya orang batak sebut Kain Ulos. Bagi orang batak, ulos sebagai lambang kehidupan yang diberikan oleh yang maha kuasa.Â
Jenis ulos ini sebenarnya ada banyak. Ada jenisnya dan dipergunakan untuk acara tertentu. Dipulau Samosir, kita bisa berkunjung ke sebuah desa yang sebagai pengrajin kain tenun ulos, yaitu Desa Adat Ragi Hotang Meat, di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir.Â
Alat-alat musik juga patut dipelajari. Musik khas batak identik dengan ritme alunan gendang dan juga permainan seruling. Gendang dari suku batak yaitu Taganing yang dimainkan 1 atau 2 orang.Â