Dengan pemandangan indah dan suasana alami pantai, kegiatan ini berhasil menggugah semangat anak-anak muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Para peserta mendapatkan informasi tentang perjalanan GotBag dalam mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai, seperti tas yang terbuat dari plastik yang dikumpulkan dari laut. Melalui sesi ini, peserta diajak untuk lebih memahami bagaimana limbah plastik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Setelah sesi pengenalan tentang Yayasan, para peserta juga berkesempatan untuk mengenal satu per satu para pengurus Yayasan GotBag dan juga saling berkenalan sesama peserta. Hingga malam berakhir di hari pertama dengan acara bakar-bakar jagung dan ikan ditemani karoke.
Sekitar pukul 22:00 para peserta kembali ke pendopo masing-masing dan menikmati istirahat malam yang ditemani angin sepoi-sepoi pantai Cemara Sewu. Deru ombak menghantar para peserta yang berjumlah sekitar 40an orang bersatu dengan mimpi malam.
Pagi, tanggal 29 September 2024, pukul 05:00 para peserta sudah bangun dan bergegas mandi dan siap melaksanakan agenda hari kedua. Soto menjadi sarapan pagi untuk memulai aktivitas.
Untuk menambah kekerabatan dan kedekatan sesama peserta, panitia menyiapkan game di bibir pantai. Pukul 07-00-07:30 peserta tertawa ria menikmati game. Setelahnya, peserta mengadakan bersih-bersih sampah plastik. Dengan antusias, para peserta mengumpulkan sampah-sampah plastik yang tersebar di pesisir pantai dan sekitarnya.
Setelah proses pengumpulan sampah, dilakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis-jenisnya. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai, tetapi juga memberikan edukasi kepada peserta tentang pentingnya memilah sampah dan memahami jenis-jenis sampah plastik.
Sebagai LO, disela-sela mengumpulkan sampah plastik, saya juga tetap menghubungi pemateri yang akan menyampaikan ide-ide kreatif tentang masalah sampah dari dua pemateri ahli.
Pada sesi pertama pukul 09:45 Pak Hijrah, seorang pemerhati lingkungan dari Jogja dan dosen yang punya passion pada masalah sampah, menyampaikan materi tentang sampah di Yogyakarta dan bagaimana permasalahan sampah menjadi salah satu isu serius di kota ini.
Beliau menjelaskan tentang data terkini terkait volume sampah, distribusinya, serta dampak yang diakibatkan terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Sesi kedua diisi oleh Mas Diko, seorang penggiat kreatif yang berbicara tentang kreativitas anak muda dalam mengolah sampah. Mas Diko memberikan contoh nyata bagaimana anak-anak muda bisa menciptakan produk-produk inovatif dari sampah, mulai dari karya seni hingga produk fungsional yang bernilai jual.