Saya pernah menulis 'Utopia Manusia Tersesat dan Komunitas Belajar Areopagus' di kompasiana. Di tulisan tersebut saya menjanjikan akan berbagi 'hasrat dan optimisme gila' tentang Komunitas Belajar Areopagus.
Untuk memenuhi nazar tersebut, saya mau berbagi lagi tentang Areopagus dengan perkenalan. Komunitas Belajar Areopagus atau lebih familiar dengan nama KBA, adalah komunitas belajar yang bergerak dalam bidang pendidikan dan karya sosial.
Areopagus sendiri adalah nama komunitas yang disepakati bersama pendiri dan penggerak sejak Desember 2023.
Kalau mau dikuliti secara etimologi, Areopagus berasal dari Bahasa Yunani: Areios pagos yang dipahami sebagai Bukit Ares.
Konon dalam literatur yang beredar, di Bukit Ares tersebut sering terjadi perkumpulan dan persidangan untuk membangun musyawarah bersama. Sebagai lembaga sidang paling tua di Atena, Yunani, kewibawaan dan kebesaran dari sidang yang dilaksanakan di Areopagus terus terjaga khususnya dalam perkara moral, agama, etika, dan pendidikan.
Berkaca pada etimologi itu, para penggerak tertantang untuk menimba inspirasi dari spirit di Bukit Areopagus tersebut. Dalam tradisi biblis kristiani, Paulus konon pernah berbagi wejangan di bukit tersebut. Untuk itu, kami berusaha 'mengajak' orang-orang yang peduli pada isu sosial khususnya pendidikan, untuk naik ke 'bukit' bersama. Penggerak KBA meyakini, pendidikan adalah 'jalan ninja' untuk membangun peradaban yang sungguh beradab.
Saya dan Rio Nahak, juga bersama penggerak komunitas, membuat rancangan dan gambaran kegiatan KBA. Sebagai dasar gerakan, kami membaginya dalam beberapa kegitan penting dengan nama khas ala KBA Asyikk, sebagaimana tertera juga dalam bio instagram @areopagus.2023
Saya mau berbagi nama dan deskripsi umum kegiatan KBA:
KBA-X Panti
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk aksi sosial yang dilakukan oleh KBA. KBA-X Panti merupakan program yang dilaksanakan setiap bulan dengan menyasar panti asuhan yang berada di wilayah DI. Yogyakarta. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah pendampingan anak-anak, pendalaman materi pembelajaran di sekolah, serta mendalami situasi sosial aktual seperti pendidikan, toleransi, dan kesetaraan gender.
KBA-X Anak-anak NTT
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial yang dilaksanakan secara daring khusus untuk anak-anak NTT. Adapun bentuk kegiatan antara lain belajar Bahasa Inggris, kursus menulis, pendampingan pembelajaran public speaking, informasi-informasi beasiswa, dan pendampingan-pendampingan akademik lainnya.
Lingkar Areopagus (LA)
LA adalah kegiatan peningkatan kapasitas penggerak komunitas. Bentuk kegiatan ini adalah diskusi seputar tema-tema aktual, diskusi buku, diskusi skripsi, diskusi jurnal dan artikel-artikel penting yang dikemas dengan santai. Sebagai ruang belajar, KBA memberikan ruang untuk setiap penggerak berbagi segala bentuk pemikirannya dalam sharing dan diskusi bersama. Diskusi-diskusi tersebut menjadi momentum melatih diri dalam aktifitas perkuliahan. Para penggerak yang sudah terlatih tersebut, yang pada akhirnya menjadi animator dalam kegiatan-kegiatan sosial KBA.
Kelas Privat Komunitas Belajar Areopagus (KP-KBA)
Kelas privat menjadi salah satu bentuk fundraising komunitas yang bertujuan untuk membiayai dan mengakomodasi seluruh kegiatan KBA. KP-KBA mengampu kelas Pengantar Filsafat, Logika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Fisika, Kimia, Sejarah, Musik, Sastra dan Jurnalistik untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan umum. Kegiatan ini dikemas dalam sistem pembelajaran Luring dan Daring.
Secara garis besar, demikian kira-kira gambaran umum kegiatan KBA. Sampai saat ini, kegiatan-kegiatan sosial tersebut sudah dijalankan. Jika mau melihat buktinya, bisa melihat postingan-postingan di instagram Komunitas Belajar Areopagus. Heheh.
Saya mau mengakhiri tulisan ini dengan berbagi konsep pendidikan yang dicetuskan Driyakara. Sebagai inspirator Universitas Sanata Dharma dan STF Driyakara, dia memiliki pandangan yang menarik tentang pendidikan.
Menurut Driyakara pendidikan adalah proses hominisasi dan humanisasi. Hominisasi artinya penjadian manusia (proses membentuk kepribadian manusia). Sementara humanisasi ialah perkembangan yang lebih tinggi dari hominisasi. Hominisasi bicara tentang pertumbuhan manusia menjadi matang, artinya mampu berdikari dalam berpikir.
Humanisasi lebih pada bagaimana manusia mengerti dirinya, menempatkan dirinya dalam situasi, mengambil sikap dan menentukan dirinya; nasibnya ada di tangannya sendiri. Menjadi manusia yang hominis adalah menjadi manusia yang mandiri, dan menjadi manusia yang humanis adalah menjadi manusia yang kontekstual, terhubung dengan alam sekitarnya.
Pemahaman Driyakara sejalan dengan konsep dependen, independen dan interdependen dari Stephen Covey. Perkembangan individu menuju kedewasaan, dalam konsepnya disebut dengan the maturity continuum. Kontinum kedewasaan tersebut dimulai dari tahap ketergantungan individu (dependence) pada lingkungan, menuju kemandirian (independence), kemudian menuju saling ketergantungan, resiprokal (interdependence).
Mimpi besar Areopagus adalah membentuk pribadi yang interdependen ala Covey dan Humanis ala Driyakara. Untuk mencapai itu, kami menyadari semuanya harus mulai dengan kebiasaan-kebiasaan positif kecil yang terukur dan bermanfaat.
Saya berkeyakinan, cerita lanjutan akan hadir kembali. We love each other, we care each other, we grow together.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H