Mohon tunggu...
Fransiskus Sardi
Fransiskus Sardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulus dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Program Filsafat

Follow ig @sardhyf dan ig @areopagus.2023 “Terhadap apa pun yang tertuliskan, aku hanya menyukai apa-apa yang ditulis dengan darah. Menulislah dengan darah, dan dengan begitu kau akan belajar bahwa darah adalah roh” FN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Batin ala Santo Agustinus

20 September 2021   09:38 Diperbarui: 20 September 2021   09:41 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keselarasan antara iman dan rasio berarti pertama-tama bahwa Allah tidak jauh dari rasio dan hidup manusia. 

Ia dekat dengan setiap orang, dekat dengan hati dan rasio manusia, asal ada sebuah kesungguhan untuk menyadarinya. Kesadaran akan kehadiran Allah menjadi kunci utamanya untuk 'berada dekat dengan Allah' (hidup batiniah; spiritual). 

Agustinus menggarisbawai kedekatan dengan Allah; hidup rohani, berarti juga dekat dengan diri sendiri (relasi intrapersonal), 'menjauh dari Allah sama artinya menjauh dari dirinya sendiri' (The Fathers, 253).

Tidak mungkin bagi sesorang bisa menemukan Allah jika ia tidak menemukan diri sendiri 'masuklah dalam diri sendiri, kebenaran tinggal dalam batin manusia'. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kedekatan dengan Allah adalah kedekatan dengan diri sendiri. 

Hidup batiniah, atau hidup doa Agustinus ialah sebuah tindakan relasi komunikatif dengan Allah melalui diri dan dalam diri sendiri. Hal ini bagi saya senada dengan konteks sekarang, di mana saat munculnya wabah covid-19, umat Kristiani diajak untuk mendekatkan diri padaTuhan melalui diri dan dalam diri sendiri. 

Bangunan gereja bukan satu-satunya tempat Allah bersemayam, diri kita sendiri menjadi tempat Allah hidup (Teosfer), karenanya hikmah dari wabah corona ialah kembali ke dalam diri.

Agustinus mengakui dengan berbicara secara langsung kepada Allah 'Engkau lebih mendalam daripada batinku yang terdalam, dan lebih tinggi daripada puncak ketinggianku' (The Fathers, 253). 

Pernyataan ini menunjukan bahwa Agustinus memang seorang pribadi yang senantiasa berada dalam proses kesadaran menuju suatu kesempurnaan hidup yang dijalani melalui proses pemurnian yang berkembang dan kontinual, ditindaklanjuti sepanjang hidup. 

Agustinus mengatakan bahwa kebenaran bisa ditemukan apabila tidak menolak untuk menemukan atau beristirahat dalam Tuhan (sang kebenaran itu sendiri). 

Adagiumn yang sangat booming dalam tradisi kristiani 'hati kami tak kunjung tenang sampai tenang di dalam diri-Mu' merupakan sebuah ungkapan yang menekankan bahwa kehidupan batiniah atau hidup spiritual berarti berada dekat dengan Allah dalam diri untuk sesame manusia.

Kesempurnaan atau kebenaran sejati hanya ditemukan dalam Allah melalui akal budi dan iman. Kehadiran Allah dalam hidup manusia sekaligus mendalam dan misterius, tetapi dapat ditemukan dalam kedalaman diri kita sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun