Saat ini di lapangan Balai Kota Seoul sedang dibuka perpustakaan outdoor yang dioperasikan oleh Perpustakaan Seoul yang diberi nama “Seoul Plaza for Reading Books” atau “Seoul Plaza untuk Membaca Buku”. Ini adalah perpustakaan terbuka di luar ruangan pertama di dunia.
“Seoul Plaza for Reading Books” dibuka di sebuah lapangan di depan Perpustakaan Seoul dan Balai Kota Seoul. Terdapat sekitar 5.000 buku dengan 11 tema sehingga siapapun bisa bebas datang dan membaca. Tidak ada pintu masuk dan tidak ada pengawas. Daftar buku akan secara teratur diganti oleh kurator Perpustakaan Seoul.
Tidak ada sistem pengembalian pustakawan atau pinjaman di ‘“Seoul Plaza for Reading Books”. Siapapun dapat membaca buku yang disediakan dan mengembalikannya ke tempat semula setelah selesai membaca buku tersebut.
Lapangan dibagi menjadi empat zona yang terdiri dari zona bermain, zona pertunjukan, zona membaca, dan zona pop-up. Zona pertunjukan menjalankan program yang berhubungan dengan kesehatan pada hari biasa dan program membaca pada akhir pekan. Di Zona membaca, disiapkan fasilitas nyaman seperti bean bag, tikar, dan payung untuk tempat membaca. Zona bermain terdiri dari berbagai pertunjukan, pameran, dan area bermain untuk anak-anak. Zona pop-up juga menyelenggarakan pertunjukan, pameran, dan berbagai acara. Di lapangan juga disediakan Wi-Fi publik untuk pengunjung.
Perpustakaan mulai buka pukul 11:00 - 17:00 waktu setempat, dari Kamis hingga Minggu pada bulan April hingga November. Di bulan Juli dan Agustus yang panas, buka mulai pukul 16:00 hingga 21:00. Sementara itu perpustakaan akan ditutup sementara saat musim dingin.
Apakah tidak ada masalah kehilangan buku di perpustakaan terbuka? Pada tahun 2022, 210.000 orang mengunjungi lapangan Seoul ini untuk membaca buku.
- Tingkat kehilangan buku dilaporkan sebesar 1% di tahun 2022.
- Tingkat kehilangan barang seperti tikar dan pengisi daya ponsel adalah 0%.
- Tingkat pembuangan limbah juga 0%.
Dilaporkan bahwa anak-anak membawa pulang 3 buku dari perpustakaan terbuka Seoul, lalu orang tuanya membawa kembali 15 buku termasuk tambahan. Warga Seoul bangga dapat membuktikan bahwa warganya memiliki tingkat kejujuran yang tinggi.
Tahun lalu hasil usaha taman baca di Lapangan Seoul memberikan hasil yang bermanfaat, sehingga kota Seoul membuka perpustakaan terbuka ke dua di lapaangan di depan Istana Gyeongbokgung tahun ini. Metode pengoperasiannya sama dengan perpustakaan lapangan seoul oleh Perpustakaan Seoul. Jumlah bukunya 5.000 dengan jam operasional yang sama.
“Seoul Plaza for Reading Books” bertujuan mendorong warga Seoul untuk membaca lebih banyak buku. Keluarga dan teman bisa datang ke lapangan Seoul untuk menghabiskan waktu membaca buku. Berbagai acara dan kegiatan juga disiapkan. Juga, orang-orang yang melewati lapangan Seoul mendapatkan sebuah tantangan untuk membaca buku sambil lihat pembacanya.
Setiap kota di Indonesia juga memiliki alun-alun yang dapat digunakan untuk membuat kegiatan serupa. Akan sangat baik jika pemerintah juga mengadakan kegiatan serupa untuk meningkatkan minat baca penduduk Indonesia. Namun pemerintah juga perlu menyiasati perubahan cuaca di Indonesia yang tidak menentu dan cara pengelolaan buku untuk menekan resiko kehilangan buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H