Dilaporkan bahwa anak-anak membawa pulang 3 buku dari perpustakaan terbuka Seoul, lalu orang tuanya membawa kembali 15 buku termasuk tambahan. Warga Seoul bangga dapat membuktikan bahwa warganya memiliki tingkat kejujuran yang tinggi.
Tahun lalu hasil usaha taman baca di Lapangan Seoul memberikan hasil yang bermanfaat, sehingga kota Seoul membuka perpustakaan terbuka ke dua di lapaangan di depan Istana Gyeongbokgung tahun ini. Metode pengoperasiannya sama dengan perpustakaan lapangan seoul oleh Perpustakaan Seoul. Jumlah bukunya 5.000 dengan jam operasional yang sama.
“Seoul Plaza for Reading Books” bertujuan mendorong warga Seoul untuk membaca lebih banyak buku. Keluarga dan teman bisa datang ke lapangan Seoul untuk menghabiskan waktu membaca buku. Berbagai acara dan kegiatan juga disiapkan. Juga, orang-orang yang melewati lapangan Seoul mendapatkan sebuah tantangan untuk membaca buku sambil lihat pembacanya.
Setiap kota di Indonesia juga memiliki alun-alun yang dapat digunakan untuk membuat kegiatan serupa. Akan sangat baik jika pemerintah juga mengadakan kegiatan serupa untuk meningkatkan minat baca penduduk Indonesia. Namun pemerintah juga perlu menyiasati perubahan cuaca di Indonesia yang tidak menentu dan cara pengelolaan buku untuk menekan resiko kehilangan buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H