Pada sistem harga tetap, buku hanya boleh diberi diskon hingga 10% saja, diskon atau bundel yang melebihi angka tersebut tidak diizinkan. Dan nilai maksimum yang diperoleh toko buku adalah sebesar 5%.
Dengan melakukan ini, pemerintah Korea Selatan mengharapkan penerbit dan penulis kecil dapat memperoleh keuntungan yang lebih banyak tanpa harus terikat kontrak dengan perusahaan yang lebih besar.
Namun seiring dengan berjalannya kebijakan ini, beberapa hal buruk mulai muncul. Pasalnya sejak penerapan kebijakan sistem harga tetap buku, angka penjualan buku mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Selain harganya yang menjadi lebih mahal, beberapa hal lain diduga menjadi pemicu terjadinya hal ini. Salah satunya adalah semakin populernya konten-konten Youtube dan konten sosial media lain yang menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat.
Selain itu, perkembangan toko buku online yang cukup pesat juga membuat lebih sedikit orang yang pergi dan membeli buku ke toko buku konvensional.
Dan karena kebijakan ini penjual juga tidak dapat memberikan diskon lebih besar untuk mengurangi stok buku lama yang mengakibatkan penumpukan buku lama.
Pendapat lain juga mengatakan bahwa pihak penerbit dengan sengaja menetapkan harga yang lebih tinggi dari seharusnya, karena buku-buku tidak dapat dijual lebih murah daripada 10%.
Dari hasil survei yang dilakukan suara masyarakat terbagi menjadi yang mendukung dan menolak sistem harga tetap buku.
Sebagian besar penulis, penerbit, dan toko buku offline berpendapat bahwa sistem harga tetap buku diperlukan dan mendukung sistem tersebut meski sebagian kecilnya merasa kebijakan ini tidak diperlukan. Sementara banyak dari pihak penjual toko buku online dan perpustakaan menjawab jika sistem harga buku tetap tidak diperlukan.
Sekitar 45% pembaca mendukung kebijakan ini, sementara sekitar 33% pembaca merasa sistem harga tetap tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian buku selama tiga tahun terakhir, dan sekitar 22% pembaca merasa sistem ini tidak diperlukan. Dan pembaca yang sering membaca buku agama, buku praktek, buku pengetahuan umum cenderung mendukung sistem tersebut.