Punya anak balita, berjuta rasanya? Ya, nggak sih?
Kalau saya sih IYA. Seneng bisa melihat buah hati tumbuh dan mulai mandiri. Dia tidak lagi ada digendongan setiap waktu, tetapi sudah bisa kita ajak cerita, bermain atau berdiskusi tentang sesuatu hal yang dia suka.
Tapi...
Tantangan punya anak balita juga nggak mudah. Apalagi ketika dia mulai masuk sekolah. Aduh, selamat datang deh keribetan.
Kok bisa ribet?
Semenjak anak masuk sekolah, jelas dong aktivitas dia tambah banyak. Dia akan mulai belajar banyak ilmu baru, bertemu dengan kawan-kawan dan mengalami berbagai pengalaman.
Tetapi saya dapat tantangan baru ketika anak mulai sekolah. Ternyata anak jadi mudah terserang penyakit. Yang biasanya dia ada di rumah saja, sekarang mulai bertemu dengan lingkungan baru. Belum lagi ketika bemain dengan kawan-kawannya. Jika satu anak sakit, mudah sekali menular ke anak lainnya.
Di situ saya merasa sedih...
Bukan hanya khawatir dengan kesehatannya, tetapi tumbuh kembangnya juga. Nutrisi yang seharusnya digunakan untuk tumbuh dan berkembang, malah harus digunakan untuk melawan virus atau bakteri penyebab penyakit. Akibatnya berat badan anak jadi susah naiknya.
Itu mengapa saya harus segera cari solusi untuk masalah ini. Menurut dokter anak saya, sebagai ibu harus memperhatikan betul nutrisi yang masuk ke tubuh anak. Jangan asal kenyang, tetapi juga seimbang. Masih menurut dokter, jika anak mendapatkan gizi yang seimbang, imunitasnya akan optimal sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Di sinilah akhirnya saya mencari tahu apa itu gizi seimbang. Dan mencoba menerapkannya pada pola makan dan keseharian anak.