Benarkah IHSG Melesat Dan Dolar Keok Karena Jokowi ?
Deklarasi Capres Jokowi memang sudah dinanti-nantikan banyak orang. Dan pada saat Jokowi deklarasi, masyarakat banyak yang terkaget-kaget. Berbagai reaksi bermunculan. Banyak yang mendukung, tidak sedikit juga yang tidak setuju. Reaksi beragam ini rupaya bukan saja terjadi di area politik, tapi juga ekonomi.
Pelaku ekonomi dunia sering memperhatikan gejolak politik di negara tertentu yang dianggap berpotensi mempengaruhi ekonomi dunia, misalnya saja pemilihan Presiden Amerika, konflik politik di suatu negara penghasil minyak bumi, dsb. Pergolakan ekonomi tidak saja pengaruh dari kebijakan ekonomi, tapi juga tidak terlepas dari masalah politik, bencana alam, cuaca, dsb.
Detik.com 14 Maret 2014, memuat berita ekonomi : Ini Grafik Saat IHSG Melesat dan Dolar Keok Karena Jokowi. http://finance.detik.com/read/2014/03/14/171525/2526206/6/ini-grafik-saat-ihsg-melesat-dan-dolar-keok-karena-jokowi?991104topnews
.
[caption id="attachment_299148" align="aligncenter" width="599" caption="images : detik.com"][/caption]
.
Inti berita yang disampaikan di detik.com : adalah IHSG melesat dan Dolar merosot karena Jokowi mendeklarasikan diri jadi capres, lantas pelaku pasar menyambut positif dengan pencalonan Jokowi. Menurut saya berita ini agak lebay dan agak berlebihan. Mungkin detik.com juga lagi euforia menyambut deklarasi Jokowi.
Pergerakan harga IHSG dan Rupiah/Dolar sebenarnya sangat berkaitan dengan harga saham seperti Dowjones, Nikkei, Nasdaq, dll, atau mata uang lainnya seperti Dolar, Yen, Euro, Poundsterling, dll.
.
[caption id="attachment_299149" align="aligncenter" width="606" caption="Grafik Dow Jones, Images : cnbc.com"]
.
Index Dow Jones sepanjang minggu ini mengalami tekanan jual (Bearish). Pada perdagangan Jumat 14 Maret 2014, Index Dow Jones anjlok didorong oleh rilis data pertumbuhan penjualan ritel China beserta target pertumbuhan ekonomi dari 7,5% pekan lalu, terlemah sejak 1990. Kalaupun ada pergerakan harga naik, itu sebatas koreksi, harga akan tetap turun karena memang masih tren turun/bearish.
Koreksi Dow Jones tidak ada hubungannya dengan deklarasi Jokowi. Itu hanya masalah teknikal saja.
.
[caption id="attachment_299151" align="aligncenter" width="538" caption="Chart USD. Images : Dailyfx.com"]
.
Demikian juga Index Dollar.
Pelemahan dollar terkoreksi oleh beberapa faktor ekonomi, baik dari dalam Amerika nya sendiri, juga faktor Luar Negeri Amerika. Setiap pergerakan Dollar sebagai mata uang utama dunia, akan sangat mempengaruhi mata uang lainnya, termasuk Rupiah.
.
Rupiah dalam trend menguat, bahkan diprediksikan (analisa teknikal) pada tahun ini USD bisa di bawah Rp.11.000. Lantas kalau masuk di bawah Rp.11.000, apa karena faktor Jokowi ?
.
Pergerakan index IHSG sangat berkaitan dengan saham dan mata uang dunia secara global. Kalaupun ada pergerakan sesaat, biasanya itu faktor koreksi, bisa koreksi oleh sebab teknikal, bisa juga karena faktor fundamental. Jokowi faktor masuk kategori faktor fundamental, reaksi sesaat pelaku market, dan tidak ada tolok ukur yang jelas apakah Jokowi bisa mengangkat ekonomi Indonesia atau tidak, karena memang belum terbukti secara nyata.
Sekali lagi, yang harus kita sadari adalah pergerakan harga harus dilihat secara makro, satu sama lain memiliki keterkaitan yang dapat saling mempengaruhi. Kalau lantas Jokowi bisa mempengaruhi IHSG dan Dollar, ini hanya sekedar bahasa politik yang dikemas dalam bahasa ekonomi.
.
.
.
Jonatan Sara
00:50, 15 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H