Mohon tunggu...
Sarah Ito
Sarah Ito Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 20 Batam

Percaya semua terjadi sesuai waktunya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

(Best Practice) Strategi dalam Menerapkan PB) dan Hybrid Learning di Materi Analytical Exposition Text

28 November 2022   06:16 Diperbarui: 28 November 2022   07:30 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengkombinasikan Model PBL dengan Model Blended Learning

Dengan mempertimbangkan kesulitan dalam menerapkan PBL dalam system Hybrid Learning, maka diperlukan menerapkan model lain yang sesuai dalam pembelajaran daring. Dalam permasalahan ini penulis menerapkan dua model pembelajaran yaitu Blended Learning dalam pembelajaran daring dan PBL dalam melaksanakan pembelajaran luring. Blended Learning adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan cara menggabungkan, mengkombinasikan, mencampurkan dan mengkombinasikan sistem pendidikan konvensional dan pendidikan berbasis digital. 

Model Pembelajaran Blended Learning terdiri atas beberapa langkah yaitu; 1. Mendapatkan informasi dari berbagai sumber, 2. Akusisi Informasi dan, 3. Mengsintesiskan Pengetahuan yang telah didapat. Langkah-langkah ini lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran daring. Langkah pertama siswa mendapatkan informasi sendiri dari sumber yang tersedia dari guru maupun dari sumber lainnya.

Dengan menggunakan media Nearpod guru memberikan video dan sumber bacaan terkait tema dan materi pembelajaran. Siswa bisa mencari di sumber lainnya secara mandiri. Setelah itu siswa diskusi di Collaborative Board dengan didampingi oleh guru selama diskusi berlangsung. Setelah kegiatan tersebut, siswa mengakusisi informasi dengan Latihan-latihan yang dilakukan secara online melalui Nearpod seperti Match Pair Paragraph dan Open-Ended Questions. Setelah itu siswa dan guru secara bersamaan menyimpulkan hasil pembelajaran daring.

Dengan langkah demikian. Kegiatan pembelajaran daring dalam pembelajaran Bahasa Inggris Kelas XI dalam materi Analytical Exposition Text dengan tema Bullying bisa menjadi lebih efektif. Dengan demikian, penerapan PBL dalam pembelajaran luring selanjutnya lebih optimal dikarenakan pembelajaran daring di minggu selanjutnya berjalan optimal. 

Peran guru sangat dibutuhkan sebagai fasilitator dalam menyiapkan materi dalam bentuk video maupun tertulis untuk disediakan kepada siswa dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pada sesi daring. Selain itu, peran orang tua juga penting dalam mengawasi proses pembelajaran tersebut.

Menggunakan Tema Pembelajaran yang Menarik Bagi Siswa

Tema pembelajaran yang menarik bisa membantu efektivitas dalam penerapan PBL di sistem Hybrid Learning baik dalam sesi pembelajaran daring maupun luring di karenakan hal ini dapat menarik perhatian siswa dan lebih menarik untuk dibahas sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. 

Dalam materi Analytical Exposition Text dimana penulis menggunakan tema Bullying dalam pembelajaran merupakan strategi yang sangat efektif dalam meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Bullying merupakan permasalahan sosial yang sangat erat kaitannya dengan siswa di sekolah sehingga siswa merasa terhubung dan bisa dengan cepat menerima materi Analytical Exposition Text yang diintegrasikan dalam tema tersebut. Dalam pembelajaran daring, siswa diberikan video mengenai konsep Bullying dan jenisnya. 

Melalui video conference dan Nearpod siswa dan guru berdiskusi Bersama pengertian Bullying dalam sekolah, jenis bullying serta contohnya. Setelah itu tema tersebut dihubungkan dengan materi pembelajaran Analytical Exposition Text dengan menanyakan pendapat mereka mengenai Bahaya Bullying dan Tindakan yang tepat dalam mengatasi bullying. Di pembelajaran luring siswa diminta secara berkelompok untuk menganalisis tipe - tipe bullying, contoh aksi dalam kehidupan sehari-hari dan cara mengatasi hal tersebut. 

Kemudian mereka kembangkan apa yang telah mereka analisis menjadi sebuah Analytical Exposition Text. Setelah itu, setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. Dengan pembelajaran seperti ini, siswa tidak hanya mahir dalam membuat Analytical Exposition Text, namun juga bisa mengemukakan pendapat mereka mengenai bullying, serta tahu bagaimana cara menyikapi bullying dalam kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun