Mohon tunggu...
Sarah Ito
Sarah Ito Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 20 Batam

Percaya semua terjadi sesuai waktunya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

(Best Practice) Strategi dalam Menerapkan PB) dan Hybrid Learning di Materi Analytical Exposition Text

28 November 2022   06:16 Diperbarui: 28 November 2022   07:30 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SMA Negeri 20 Batam merupakan sekolah negeri yang terletak di wilayah pusat kota di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dikarenakan berada di wilayah yang strategis serta menerapkan sistem Pembelajaran Digitalisasi membuat SMA Negeri 20 Batam menjadi salah satu sekolah favorit di wilayah Kota Batam. Ditambah lagi dengan prestasi SMA Negeri 20 Batam yang saat ini meraih prestasi TOP 10 besar nilai rata-rata UTBK tingkat SMA di Provinsi Kepulauan Riau membuat masyarakat menaruh minat yang besar terhadap SMA Negeri 20 Batam. 

SMA Negeri 10 Batam memiliki siswa sebanyak 1285 dan memiliki kelas yang terdiri dari 12 (dua belas) kelas X, 10 (sepuluh) kelas XI dan 10 (sepuluh) kelas XII. Oleh karena itu, kondisi kelas di SMA Negeri 20 Batam dapat dikatakan merupakan kelas yang besar (Big Class). Saat ini SMA Negeri 20 Batam adalah salah satu Sekolah Penggerak di Provinsi Kepulauan Riau. Kurikulum yang digunakan dalam SMA Negeri 20 Batam adalah Kurikulum Merdeka untuk kelas X dan Kurikulum 2013 untuk kelas XI dan XI. Saat ini SMA Negeri 20 Batam menerapkan sistem Hybrid Learning, yaitu pembelajaran daring dan luring secara bergantian setiap minggunya untuk kelas X dan XI. Sedangkan untuk kelas XII pembelajaran dilakukan secara tatap muka.

Pada kegiatan pembelajaran, Hybrid Learning sangat bagus untuk mengoptimalkan Students-Centered Learning, namun yang menjadi permasalahan pada saat menerapkan Problem Based Learning (PBL) di pembelajaran Bahasa Inggris Kelas XI adalah melihat progress siswa saat melaksanakan pembelajaran daring. Memonitor kegiatan siswa melalui Video Conference bisa dikatakan tidak optimal sehingga guru mengalami kesulitan memperhatikan dan melihat tingkat pemahaman siswa selama pembelajaran daring. 

Kegiatan tersebut bisa berdampak pada pembelajaran luring di minggu berikutnya. Dengan pembelajaran daring yang tidak optimal membuat siswa tidak siap dalam melaksanakan langkah pembelajaran berikutnya sehingga guru harus mengkonfirmasi ulang pembelajaran yang dilakukan di rumah. Hal ini tentunya sangat tidak efisien waktu dan tidak efektif. Permasalahan selanjutnya adalah kesulitan dalam menerapkan dan membagi sintaks dalam model PBL untuk sistem Hybrid Learning. 

Sintaks dalam PBL terdiri atas orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 

Saat pembelajaran daring sangat sulit untuk menjalankan Langkah pertama dan kedua, yakni mengorientasikan siswa pada masalah dan mengorganisasikan siswa untuk belajar. Siswa yang kerap kali tidak memperhatikan di pembelajaran daring tidak mengerti instruksi dari guru. Sama halnya dengan mengorganisasikan siswa dalam pembelajaran daring. Selain itu, permasalahan perbedaan jaringan internet antara sekolah dan rumah siswa bisa membuat miskonsepsi antara guru dan siswa dalam melaksanakan Langkah PBL di system Hybrid Learning.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Inggris Kelas XI untuk materi Analytical Exposition Text dengan tema pembelajaran 'Bullying' ada beberapa Langkah/strategi yang bisa dilaksanakan dalam pembelajaran yaitu:

Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif

Media pembelajaran interaktif dapat meningkatkan minat dan konsenterasi siswa dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran daring seperti aplikasi, web, blog dan lain sebagainya. Dalam hal ini penulis menggunakan aplikasi pembelajaran Nearpod dengan menggunakan fitur Collaborative Board. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris materi Analytical Exposition Text, siswa secara daring berkolaborasi di Collaborative Board. 

Siswa secara bersamaan menjawab pemahaman mereka di Collaborative Board mengenai konsep tema tentang Bullying, fungsi sosial, struktur teks (thesis, argumentations dan reiteration) dan unsur kebahasaan dalam Analytical Exposition Text dengan tema 'Bullying'. 

Setelah mereka memaparkan pengertian mereka terhadap konsep dari Analytical Exposition Text, siswa dan guru diskusi dan menyamakan persepsi bersama terkait materi yang dibahas. Selain itu, media Nearpod memiliki layout yang menarik sehingga siswa lebih tertarik dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan baik. Dalam pelaksanaan strategi ini selain guru dan siswa, peran orang tua/wali di rumah dibutuhkan sebagai orang terdekat untuk mengawasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun