Jika membahas mengenai apa saja julukan mengenai hal-hal yang sedang populer dikalangan para pelajar maupun mahasiswa saat ini baik pada media sosial maupun bentuk lisan dan tulisan.Â
Pada pembahasan ini penulis akan membahas mengenai kajian semantik, seperti yang kita sudah ketahui suatu kajian yang membahas tentang suatu makna dalam kata maupun kalimat disebut kajian semantik.Â
Dalam kajian semantik kali ini penulis akan membahas tentang kata "ambis" yang belakangan ini menjadi populer dikalangan mahasiswa dan pelajar baik di media sosial maupun berinteraksi secara langsung.
Kata "Ambis" adalah kata yang akhir-akhir ini menjadi populer dikalangan pelajar maupun mahasiswa baik melalui media sosial maupun berinteraksi secara langsung.Â
Media sosial Twitter misalnya merupakan salah satu media sosial yang populer dikalangan remaja selain itu cara berinteraksi di Twitter juga cukup simple sudah tentu kaum milenial banyak yang menggunakan aplikasi ini untuk berkomunikasi, ataupun mengungkapkan keluh kesah, dan lainnya.Â
Maka dari itu tentunya sangat beragam bahasa yang digunakan untuk penulisan maupun penyampaian yang digunakan oleh pengguna Twitter. Salah satu dari kosa kata yang saat ini populer dikalangan pengguna twitter terutama kaum milenial yaitu kata "Ambis".
Seperti yang dikutip dari salah satu akun :
Menurut KBBI daring kata "Ambis" sendiri berasal dari kata am.bi.si yang memilik arti keinginan (hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat, kedudukan) atau melakukan sesuatu.Â
Begitu pula dengan bahasa gaul yang sering dipakai oleh kaum milenial saat ini, yaitu ambisius. Sementara itu dalam KBBM (Kamus Besar Bahasa Milenial), kata "ambis" memiliki arti yang sangat sulit untuk diartikan. Entah itu bahasa yang memiliki artian positif atau mungkin sebaliknya.Â
Bahkan "ambis" sendiri memiliki makna yang begitu luas jika ditarik dari kata aslinya. Penulis sendiri menyimpulkan kata "ambis" memiliki makna yaitu sebutan untuk orang-orang yang mempunyai motivasi dan target yang lebih dan berada diatas orang-orang disekitarnya untuk mencapai suatu proses yang dihadapinya.
Baca Juga:Â Punya Temen Ambis? Nyebelin Nggak Sih?
Makna kata "ambis" jika kita lihat dari sisi negatif, seperti yang telah dicontohkan diata terdapat cuitan "anak ambis" dan "ambis banget". Ketika si pribadi sudah merasa hebat, semangat mereka ataupun ambisi orang ainnya pun akan dianggap remeh, dengan dalih "tanpa menjadi seorang ambis aku akan menyelesaikan targetku" atau hal-hal yang berlebihan lainnya yang dibentuk di pikiran kita sendiri.
Dengan dalih menyemangati seseorang yang ambis dalam menghadapi suatu proses, pelontar kata-kata "ambis" dapat membuat seseorang yang dijuluki atau dipanggilnya akan menjadi down dan merasa pekerjaan yang dilakukan tidak sempurna.
Seseorang yang mengartikan kata "ambis" dari sisi positif akan menjadikan sosok seorang yang ambis menjadi panutan sehingga terpacu untuk bersaing dengannya. Menjadi seorang dengan julukan "ambis" Â tentu bisa menjadi nilai plus jika dimaknai dengan hal positif, begitupun sebaliknya.
Baca Juga:Â Mengapa Tidak Menjadi Mahasiswa Ambis?
Dalam hal ini jika kita lihat dari kacamata ilmu semantik berarti menggunakan analisis medan makna. Apa sih analisis medan makna itu? Dalam buku Semantik karya Makyun Subuki, dijelaskan bahwa Trier dalam Wedhawati (2002 : 39) mengemukakakan bahwa teori medan makna bukan hanya terkait dengan hubungan makna antar butir leksikal yang membentuk medan makna, melainkan dengan hubungan antar bentuk leksikal berdasarkan kesamaan formal dan fungsional.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat kita ketahui bahwa pendekatan terhadap medan makna dengan sendirinya mengandaikan bahwa kosa kata dalam bahasa tidak sesederhana seperti daftar dalam kamus, yang seolah olah setiap kata independen (Crystal 2008 : 429).
Terlepas dari apapun berbagai makna tentang kata "ambis" akan kembali lagi kepada si penutur mau memaknai kata ambis sebagai makna yang positif ataupun negatif, apapun sifatnya ketika dilontarkan positif maka akan bermakna positif jika negatif maka akan bermakna negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H