Mohon tunggu...
SARAH SABILLAH
SARAH SABILLAH Mohon Tunggu... Lainnya - sarah sabillah

HAMBA ALLAH

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Kata "Ambis" dalam Kajian Semantik

17 Desember 2020   13:53 Diperbarui: 26 April 2021   10:34 56554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dengan ambisius. | freepik

Baca Juga: Punya Temen Ambis? Nyebelin Nggak Sih?

Makna kata "ambis" jika kita lihat dari sisi negatif, seperti yang telah dicontohkan diata terdapat cuitan "anak ambis" dan "ambis banget". Ketika si pribadi sudah merasa hebat, semangat mereka ataupun ambisi orang ainnya pun akan dianggap remeh, dengan dalih "tanpa menjadi seorang ambis aku akan menyelesaikan targetku" atau hal-hal yang berlebihan lainnya yang dibentuk di pikiran kita sendiri.

Dengan dalih menyemangati seseorang yang ambis dalam menghadapi suatu proses, pelontar kata-kata "ambis" dapat membuat seseorang yang dijuluki atau dipanggilnya akan menjadi down dan merasa pekerjaan yang dilakukan tidak sempurna.

Ambis belajar. | ayipTmiftah
Ambis belajar. | ayipTmiftah
Sementara itu jika kita lihat dari sisi positif si pelontar kata "ambis" tadi akan cenderung merasa tersaingi dan terpacu untuk membuktikan bahwa mereka lebih baik dari mereka yang mempunyai julukan sebagai seseorang yang "ambis".

Seseorang yang mengartikan kata "ambis" dari sisi positif akan menjadikan sosok seorang yang ambis menjadi panutan sehingga terpacu untuk bersaing dengannya. Menjadi seorang dengan julukan "ambis"  tentu bisa menjadi nilai plus jika dimaknai dengan hal positif, begitupun sebaliknya.

Baca Juga: Mengapa Tidak Menjadi Mahasiswa Ambis?

Dalam hal ini jika kita lihat dari kacamata ilmu semantik berarti menggunakan analisis medan makna. Apa sih analisis medan makna itu? Dalam buku Semantik karya Makyun Subuki, dijelaskan bahwa Trier dalam Wedhawati (2002 : 39) mengemukakakan bahwa teori medan makna bukan hanya terkait dengan hubungan makna antar butir leksikal yang membentuk medan makna, melainkan dengan hubungan antar bentuk leksikal berdasarkan kesamaan formal dan fungsional.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat kita ketahui bahwa pendekatan terhadap medan makna dengan sendirinya mengandaikan bahwa kosa kata dalam bahasa tidak sesederhana seperti daftar dalam kamus, yang seolah olah setiap kata independen (Crystal 2008 : 429).

Terlepas dari apapun berbagai makna tentang kata "ambis" akan kembali lagi kepada si penutur mau memaknai kata ambis sebagai makna yang positif ataupun negatif, apapun sifatnya ketika dilontarkan positif maka akan bermakna positif jika negatif maka akan bermakna negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun