Mohon tunggu...
Sarah Mudrika Zain
Sarah Mudrika Zain Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pengurus Organisasi Santri di Lingkungan Pesantren

14 Oktober 2023   20:22 Diperbarui: 14 Oktober 2023   20:26 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERAN PENGURUS ORGANISASI SANTRI DI LINGKUNGAN PESANTREN

Pada dasarnya seorang pengurus organisasi santri berbeda dengan guru yang sudah jelas mempunyai gelar pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi murid atau santri di pesantren baik formal maupun informal. Sedangkan pengurus santri bertanggung jawab atas berbagai kegiatan dan inisiatif yang melibatkan santri (murid) di lingkungan pesantren dan tidak memiliki gelar pendidik tersebut karena keadaan nya masih dalam proses pembelajaran.

Namun seorang pengurus santri dituntut untuk memiliki karakter seperti guru karena mereka juga diberi kewajiban untuk membimbing, mengajar, mengarahkan, melatih dan mengevakuasi seluruh santri di lingkungan pesantren. Mungkin dipertanyakan mengapa santri tersebut diwajibkan seperti itu. Karena pengurus organisasi di pesantren memiliki peran penting dalam mengelola kehidupan sehari-hari dan aktivitas keagamaan para santri dan mereka dididik untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap kewajiban nya dan menjadi contoh kepada adik-adiknya dengan mengayomi dan membimbing para santri.

Organisi ini tujuan untuk mengembangkan pendidikan agama, etika, dan kedisiplinan, serta menciptakan suasana belajar dan kehidupan berkomunitas yang seimbang. Mereka juga sering mengadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian, penghafalan Al-Quran, dan pengembangan karakter. Selain itu, organisasi santri juga dapat terlibat dalam proyek sosial, kemanusiaan, dan kegiatan budaya untuk memperluas pemahaman santri tentang berbagai aspek kehidupan.

Apa peran seorang guru jika hanya para pengurus yang terjun langsung untuk membimbing para santri?. Di lingkungan pesantren, guru atau ustad diberi kewajiban sebagai Pembina dan penanggung jawab yang memberikan panduan, nasihat, pengawasan dan evaluasi kepada para pengurus organisasi santri. Maka para santri tetap berada dalam lindungan dan pengawasan seluruh dewan Pembina pesantren.

Lalu bagaimana para pengurus santri menyikapi permasalahan yang terjadi pada para anggota (santri) di lingkungan santri memenuhi kewajibannya dengan baik?. Para pengurus santri sebaiknya memiliki berbagai sikap agar dapat meyikapi permasalahan yang terjadi. Berikut diantaranya :

1. Berjiwa pemimpin

Seorang pengurus harus mampu memimpin dan menginspirasi anggota organisasi santri untuk memandu jalan demi mencapai tujuan Bersama. Karena Kepemimpinan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam menjalankan organisasi dengan sukses.

2. Disiplin

Seorang pengurus harus memiliki karakter disiplin jika ingin membimbing para santri. Seorang santri akan mencontoh pengurus yang mendidiknya. Jika seorang pengurus tidak mengikuti peraturan yang ada, para santri pun enggan untuk berdisiplin dengan alasan karena ketidakdisiplinan pengurus, walaupun terdapat sanki-sanksi yang berlaku. Namun jika pengurus mampu berdisipli, para anggota (santri) akan segan jika mereka melanggar peraturan yang ada.

3. Saling Menghargai

Dalam membimbing dan mendidik anggota, pengurus harus memahami karakter para anggota, dan siap menerima perbedaan nya. Karena dalam menegakkan kedisiplan dan menjalankan suatu kegiatan, tidak semua anggota dapat beradaptasi dengan cepat, dan tidak semua orang mampu memahami sesuatu dengan mudah. Pengurus harus bisa menghargai kondisi yang ada.

4. Beretika baik

Etika yang baik wajib diterapkan oleh pengurus organisasi karena memiliki dampak positif yang besar kepada anggota di lingkungan pesantren karena Ketika anggota melihat pengurus dan pemimpin lainnya beretika yang baik, mereka akan terinspirasi untuk mengembangkan kepemimpinan yang sama.

5. Setia

Dalam nilai-nilai dan tujuan organisasi santri, kesetiaan adalah kunci dalam organisasi santri. Pengurus harus berkomitmen pada janji dalam menjalankan kewajibannya untuk memajukan organisasi dan kepentingan anggota.

6. Jujur

Kejujuran adalah fondasi penting dalam membangun kepercayaan di antara anggota organisasi. Dalam membina anggota sifat ini sangat dibutuhkan agar dapat melahirkan generasi yang jujur. Anggota akan merasa bahwa jika informasi dan komunikasi dari pengurus selalu jujur, mereka akan mempercayai kinerja positif pengurus organisasi. karena jika pengurus tidak berlaku jujur, akan sulit menjadikan anggota percaya kepada organisasi dan sulit untuk berprilaku jujur terhadap aturan yang ada.

7. Bekerja sama

Pengurus organisasi santri harus mampu bekerjasama, mendengarkan pendapat, dan mengambil keputusan bersama para anggota. Karena para santri adalah kelompok yang belajar dan beribadah bersama-sama dalam lingkungan pendidikan Islam, maka dengan kerjasama antara anggota dapat menciptakan atmosfer kebersamaan yang positif, memperkuat ikatan sosial, dan membantu santri merasa lebih terlibat dalam kegiatan di lingkungan pesantren.

8. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas organisasi dan anggota sangatlah penting. Pengurus harus memastikan bahwa tanggung jawab mereka terpenuhi terkhusus bertanggung jawab dalam membina anggota untuk memenuhi hak-hak yang harus diterima dan dimilikin anggota.

9. Empati

Menjadi seorang pengurus sangat dibutuhkan kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan para santri terhadap masalah yang timbul serta tidak membiarkannhya dalam keadaan kurang baik, seperti contoh keadaan fisik seseorang, seorang pengurus terutama yang memiliki tanggung jawab terhadap Kesehatan, jika ia mendapati anggota yang sedang sakit misalnya, kita tidak bisa membiarkannya begitu saja, kita harus tahu apa yang harus kita lakukan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Begitupun dengan divisi pengurus lainnya harus memiliki rasa empati terhadap semua anggota.

10. Tegas dan adil

Terkadang, pengurus mendapati anggota dalam menjalankan tugas, dan mereka dituntut untuk mengambil keputusan sulit. Ketegasan dalam menjalankan tugas kepemimpinan adalah kunci dalam organisasi. Namun tidak hanya itu, kita diwajibkan berlaku adil dalam memutuskan sesuatu. Kita tidak bisa jika hanya berbuat tegas tanpa berbuat adil.

Diantara sikap-sikap diatas, masih terdapat banyak perilaku baik yang dapat diterapkan dalam menjalankan kewajiban sebagai pengurus organisasi dengan efektif dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang positif bagi organisasi dan anggotanya.

Kesimpulannya adalah bahwa pengurus organisasi santri memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan tugas mereka untuk mengelola kehidupan sehari-hari dan aktivitas keagamaan para santri di lingkungan pesantren. Meskipun mereka tidak memiliki gelar pendidik profesional seperti guru, mereka dilatih dengan harapan menjadi generasi yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang, berdasarkan pada nilai-nilai agama dan karakter di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun