Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis dilaksanakan pada Selasa, 7 Mei 2024 di SMA Budhi Warman 2 Jakarta Timur. Adapun tempat dari berlangsungnya kegiatan ini adalah di kelas X-5 yang beranggotakan 37 murid. Dimulai pada pukul 10.00–11.30 wib, didahului oleh perkenalan dari masing-masing anggota tim pelaksana. Dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait definisi diabetes, self-leadership, dan pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis.Â
Penjelasan mengenai diabetes diberikan dengan tujuan agar para remaja mengetahui dan memahami hal yang paling mendasar mengenai apa itu diabetes. Materi ini mencakup definisi diabetes, tipe diabetes, anjuran konsumsi gula dalam sehari, dan juga jumlah penderita diabetes yang ada di Indonesia saat ini. Materi ini disampaikan selama 7 menit dengan metode ceramah dan diskusi. Materi mengenai self-leadership juga disampaikan selama 7 menit dengan metode ceramah dan diskusi. Pada materi ini ditekankan mengenai pentingnya membangun self-leadership pada diri masing-masing siswa/siswi. Konsep self-leadership dalam mengontrol diri untuk membatasi konsumsi makanan manis menjadi materi terakhir yang disampaikan. Seperti materi-materi sebelumnya, materi ini juga disampaikan selama 7 menit dengan metode ceramah dan diskusi. Pada sesi ini kami memberikan penekanan yang lebih kepada siswa/siswi agar mereka mampu membangun self-leadership agar dapat mengontrol diri dalam mengonsumsi makanan manis.Â
Kegiatan edukasi saat sesi pemaparan materi dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dengan tujuan agar materi dapat tersampaikan secara efektif. Setelah selesai sesi pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan pertanyaan dan memperoleh jawaban langsung terkait materi yang disampaikan. Namun, dikarenakan tidak ada siswa/siswi yang mengajukan pertanyaan, sehingga pemateri yang memberi pertanyaan kepada siswa/siswi. Pada saat pemateri mengajukan pertanyaan, siswa/siswi cukup antusias untuk menjawab dan jawaban yang mereka berikan sesuai dengan materi yang disampaikan. Setelah sesi pemaparan materi dan tanya jawab berakhir kami mengadakan sesi ice breaking yang bertujuan untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan pada siswa/siswi sebelum lanjut ke sesi berikutnya. Setelah sesi ice breaking selesai selanjutnya kami mengadakan sesi kuis kepada siswa/siswi X-5 untuk mengukur pemahaman siswa/siswi terkait materi pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis yang telah disampaikan. Setelah semua siswa/siswi selesai mengisi kuis, berikutnya kami memberikan link evaluasi kepada mereka untuk melihat apakah pemaparan yang kami berikan tersampaikan dengan baik. Setelah pengisian evaluasi selesai, kelompok kami pun melakukan penutupan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis dilaksanakan pada Selasa, 7 Mei 2024 di SMA Budhi Warman 2 Jakarta Timur. Adapun tempat dari berlangsungnya kegiatan ini adalah di kelas X-5 yang beranggotakan 37 murid. Dimulai pada pukul 10.00–11.30 wib, didahului oleh perkenalan dari masing-masing anggota tim pelaksana. Dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait definisi diabetes, self-leadership, dan pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis. Penjelasan mengenai diabetes diberikan dengan tujuan agar para remaja mengetahui dan memahami hal yang paling mendasar mengenai apa itu diabetes. Materi ini mencakup definisi diabetes, tipe diabetes, anjuran konsumsi gula dalam sehari, dan juga jumlah penderita diabetes yang ada di Indonesia saat ini.
Sebelum pemaparan materi, para murid kelas X-5 SMA Budhi Warman 2 kami minta untuk mengisi pretest terlebih dahulu untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman siswa-siswi sebelum penyuluhan dimulai. Adapun pretest ini berisi 10 soal pilihan ganda terkait materi pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis. Hasil akurasi dari pretest yang telah dikerjakan berada pada angka 30%. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman para siswa-siswi terkait self-leadership dan pembatasan konsumsi makanan manis.Â
Setelah materi disampaikan, kami meminta kembali para murid kelas X-5 SMA Budhi Warman 2 untuk mengisi post-test. Adapun post-test dilakukan untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman para siswa setelah disampaikannya materi terkait pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis. Post-test ini juga berisi 10 soal pilihan ganda. Hasil akurasi dari post-test yang telah dikerjakan oleh para siswa menunjukkan angka 87%. Apabila hasil akurasi dari pretest dan post-test dibandingkan, maka menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang diperoleh para siswa setelah mengikuti dan mendengarkan materi selama kegiatan berlangsung. Peningkatan hasil post-test juga menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan para siswa mengenai pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis.Â
KESIMPULANÂ
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis yang dilakukan pada hari Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.00 - 11.30 WIB ini berlangsung dengan lancar. Pemberian materi dilakukan dengan metode ceramah sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. Metode diskusi interaktif yang dilakukan juga berlangsung dengan baik, dapat dilihat dari beberapa siswa yang memberikan pendapat dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri. Setelah melakukan kegiatan ini, siswa-siswi SMA Budhi Warman 2 kelas X-5 dapat memahami dengan baik materi mengenai diabetes, self-leadership, dan pentingnya self-leadership untuk membatasi konsumsi makanan manis yang telah disampaikan.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Goyal, R., Jialal, I., & Castano, M. (2023). Type 2 Diabetes (Nursing). StatPearls.