Mohon tunggu...
Sarah Alzazilla
Sarah Alzazilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Gizi - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Halo! Nama saya Sarah Al'zazilla. Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Gizi di UPN "Veteran" Jakarta. Saya aktif terlibat dalam beberapa kegiatan dan organisasi mahasiswa. Hal tersebut telah membantu saya untuk membangun jaringan dan terus belajar. Saya percaya bahwa pendidikan dan pengalaman yang sedang saya tempuh sekarang akan menjadi landasan kuat agar saya mampu memberikan kontribusi besar untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edukasi Pentingnya Self-Leadership untuk Membatasi Konsumsi Makanan Manis kepada Remaja SMA Budhi Warman 2

18 Juni 2024   17:45 Diperbarui: 18 Juni 2024   17:50 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diabetes adalah kondisi di mana kadar glukosa atau gula darah melebihi tingkat normal dalam tubuh. Tingkat glukosa yang tinggi ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mampu menyerap glukosa dengan efektif, yang menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) adalah suatu gangguan metabolisme kronis yang memiliki banyak penyebab yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah bersamaan dengan ketidaknormalan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kurangnya fungsi insulin. Diabetes dapat dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Dalam diabetes tipe 1, tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, sementara dalam diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Diabetes gestasional terjadi pada wanita hamil yang belum memiliki diabetes sebelumnya, tetapi mengalami peningkatan kadar glukosa darah selama kehamilan. 

Di Indonesia sendiri penyakit diabetes sudah menyebar baik di kota-kota besar maupun pulau-pulau lainnya. Penyakit diabetes ini dapat menginfeksi seseorang dari berbagai lapisan usia. Di masa sekarang mungkin sudah banyak orang yang mengetahui tentang diabetes, tetapi tidak sedikit juga masyarakat terutama remaja yang belum mengetahui penyakit tersebut dan bagaimana cara pencegahannya. Keterbatasan pengetahuan ini menyebabkan seseorang bertindak sesuka hatinya atau bertindak karena dipengaruhi orang lain yang dapat menyebabkan seseorang terjangkit penyakit diabetes. Remaja-remaja saat ini merupakan aset penting suatu negara karena mereka merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mengetahui tentang penyakit diabetes agar mereka terhindar dari penyakit tersebut.

SMA Budhi Warman 2 terletak di Kota Jakarta Timur yang merupakan salah satu kota yang sangat padat penduduknya di Indonesia. Berdasarkan Laporan Tahunan Program PTM Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur 2018, Diabetes Melitus menduduki posisi ketiga pada rekapitulasi kunjungan penyakit tidak menular di Jakarta Timur yakni sebesar 140.927 kunjungan. Remaja menjadi konsumen terbanyak dari makanan manis, yang dapat menjadi risiko penyebab berbagai masalah kesehatan pada usia dewasa. Hal tersebut terjadi sebab remaja cenderung mengikuti trend mengonsumsi makanan cepat saji seperti makanan dan minuman manis serta adanya kemudahan akses terhadap makanan manis yang tinggi akan kandungan gula. 

Dalam hal ini, konsep self-leadership atau kepemimpinan diri perlu ditanamkan pada setiap individu untuk dapat menumbuhkan awareness terhadap status kesehatan pribadinya. Salah satunya dengan mengontrol dan membatasi konsumsi gula yang memiliki risiko tinggi terhadap obesitas dan diabetes. Dengan membangun self-leadership di kalangan pelajar SMA, mereka dapat memiliki kemampuan untuk mengelola diri mereka sendiri, termasuk membatasi konsumsi makanan manis. Hal ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan serta angka kenaikan orang yang terpapar diabetes dapat menurun.

TINJAUAN PUSTAKA

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu gangguan metabolisme kronis yang penyebab utamanya adalah kadar glukosa darah yang tinggi dan kondisi ketidakmampuan merespon insulin dalam tubuh secara normal, kekurangan sekresi insulin, bahkan bisa jadi keduanya. Komplikasi dari penyakit diabetes melitus ini dapat mempengaruhi seluruh sistem tubuh dan dapat berakibat fatal. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2, dengan banyaknya diabetes tipe 2 mencakup hingga 90% dari seluruh kasus (Goyal, 2023).

Di Indonesia, Diabetes Melitus (DM) menjadi salah satu penyakit umum yang kasusnya cukup marak terjadi. Menurut International Diabetes Federation (IDF) yang dikutip dari Yusransyah (2022), Indonesia berada dalam status “waspada” terhadap penyakit diabetes. Hal tersebut dikarenakan Indonesia menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi. Dengan per tahun 2020 jumlah pasien Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 6,2 persen atau setara dengan 10,8 juta jiwa.

Dalam hal ini, sebagai upaya preventif, konsep self-leadership atau kepemimpinan diri perlu ditanamkan pada setiap individu untuk dapat menumbuhkan awareness terhadap status kesehatan pribadinya. Salah satunya dengan mengontrol diri dalam membatasi konsumsi gula yang memiliki risiko tinggi terhadap diabetes. Sehingga dengan wawasan dan persepsi ke depan, seseorang dengan merealisasikan konsep self-leadership dalam konteks kesehatan, secara nyata akan bertindak dalam melakukan upaya preventif mengurangi risiko penyakit termasuk diabetes. Self-leadership didefinisikan sebagai proses yang mempengaruhi diri sendiri dengan kontrol diri dan motivasi diri sendiri ditingkatkan ke tingkat yang diperlukan untuk mencapai kinerja masing-masing. Self-leadership adalah sebuah konsep untuk memotivasi, memberdayakan, dan mengembangkan diri sendiri untuk berkinerja dengan positif melalui proses pengambilan keputusan yang kondusif (Mulyono, 2012).

Setelah materi mengenai diabetes disampaikan, kemudian dilanjut oleh materi mengenai kepemimpinan diri (self-leadership). Materi diberikan dengan tujuan agar para remaja memahami arti dari kepemimpinan diri. Yaitu proses mengendalikan dan memimpin diri dengan menggunakan strategi perilaku serta kognitif untuk mempersiapkan seseorang di posisi sebagai pemimpin. Selain materi mengenai definisi self-leadership, disampaikan juga alasan mengapa kepemimpinan diri menjadi hal yang penting dikalangan remaja dan cara menanamkannya pada diri masing-masing. Hal ini bertujuan agar mereka menyadari bahwa dengan kemampuan self-leadership yang baik, mereka akan mampu untuk membuat keputusan yang baik, menilai cermat informasi yang ada, serta mempertimbangkan konsekuensi setiap keputusan. Agar mereka belajar untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan dan keputusan pribadi.

Mengonsumsi gula berlebih dapat membahayakan tubuh kita. Maksimal mengkonsumsi gula sehari adalah sebanyak 4 sendok makan. Biasanya kalangan remaja khususnya anak SMA masih belum tahu cara mengendalikan diri untuk membatasi makanan manis. Apalagi masa remaja adalah masa-masa labil dan juga masa-masa di mana tidak mau ketinggalan hal yang sedang trending. Maka self-leadership atau kepemimpinan diri perlu ditanamkan pada setiap individu untuk dapat menumbuhkan awareness terhadap status kesehatan pribadinya. Salah satunya dengan mengontrol dan membatasi konsumsi gula yang memiliki risiko tinggi terhadap obesitas dan diabetes. Dengan membangun self-leadership di kalangan pelajar SMA, mereka dapat memiliki kemampuan untuk mengelola diri mereka sendiri, termasuk membatasi konsumsi makanan manis karena definisi untuk self-leadership sendiri merupakan sebagai proses yang mempengaruhi diri sendiri dengan kontrol diri dan motivasi diri sendiri. 

METODE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun