Mohon tunggu...
Sarah fiqhani
Sarah fiqhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Pamulang

Menulis adalah inspirasi terbaik dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Cinta: Aku Kau dan Keajaiban Tuhan (Part 1)

21 April 2023   05:15 Diperbarui: 21 April 2023   05:15 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rembulan malam yang hangat dengan kesunyiannya 

Menampakkan betapa indahnya karya tuhan 

Aku bersujud pada-Nya dalam keheningan malam 

Mencari kebenaran akan keraguanku 

Suatu kali aku berpikir 

Apa yang salah dengan diriku?

Ku tutup hatiku dengan sangat rapat 

Tak pernah kubiarkan siapapun masuk 

Namun tanpa aku sadari 

Ia masuk dengan mudahnya menghancurkan benteng pertahanan yang telah aku bangun 

Ia datang dengan segala pesonanya 

Dan aku pun terpanah asmaranya 

Ku pikirkan berkali kali 

Tak pernah ku bayangkan 

Aku terjatuh sekali lagi pada pesona seorang lelaki

Pesan manisnya yang membuat ku tersenyum-senyum

Perhatian kecilnya yang aku rindukan 

Ternyata aku tersadar ia telah berhasil memasuki pintu yang kututup rapat 

Kemudian aku tanyakan padanya 

Kenapa kau datang padaku dan membuatku jatuh cinta 

Ia menjawabnya 

Aku menyukai mu tetapi aku tak ingin terikat denganmu!

Betapa pedih dan kejamnya ia 

Membuat hatiku tercabik-cabik seolah patah sekali lagi 

Sungguh sangat sakit dan sesak 

Aku berpikir kembali 

Kenapa ia harus datang jika pada akhirnya tak memberi kepastian 

Kemudian dalam kesunyian itu aku bersujud disepertiga malam 

Aku panjatkan doa pada sang maha kuasa 

Aku meminta pada-Nya 

"Tuhan, Jika ia memang ditakdirkan untukku, tolong dekatkan aku padanya. Tetapi jika ia tidak ditakdirkan untukku, tolong hapuskan ia dalam hatiku" 

Mau tau endingnya bagaimana?

yuk komen dibawah, aku lanjutkan atau tidak ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun