Rembulan malam yang hangat dengan kesunyiannyaÂ
Menampakkan betapa indahnya karya tuhanÂ
Aku bersujud pada-Nya dalam keheningan malamÂ
Mencari kebenaran akan keraguankuÂ
Suatu kali aku berpikirÂ
Apa yang salah dengan diriku?
Ku tutup hatiku dengan sangat rapatÂ
Tak pernah kubiarkan siapapun masukÂ
Namun tanpa aku sadariÂ
Ia masuk dengan mudahnya menghancurkan benteng pertahanan yang telah aku bangunÂ
Ia datang dengan segala pesonanyaÂ
Dan aku pun terpanah asmaranyaÂ
Ku pikirkan berkali kaliÂ
Tak pernah ku bayangkanÂ
Aku terjatuh sekali lagi pada pesona seorang lelaki
Pesan manisnya yang membuat ku tersenyum-senyum
Perhatian kecilnya yang aku rindukanÂ
Ternyata aku tersadar ia telah berhasil memasuki pintu yang kututup rapatÂ
Kemudian aku tanyakan padanyaÂ
Kenapa kau datang padaku dan membuatku jatuh cintaÂ
Ia menjawabnyaÂ
Aku menyukai mu tetapi aku tak ingin terikat denganmu!
Betapa pedih dan kejamnya iaÂ
Membuat hatiku tercabik-cabik seolah patah sekali lagiÂ
Sungguh sangat sakit dan sesakÂ
Aku berpikir kembaliÂ
Kenapa ia harus datang jika pada akhirnya tak memberi kepastianÂ
Kemudian dalam kesunyian itu aku bersujud disepertiga malamÂ
Aku panjatkan doa pada sang maha kuasaÂ
Aku meminta pada-NyaÂ
"Tuhan, Jika ia memang ditakdirkan untukku, tolong dekatkan aku padanya. Tetapi jika ia tidak ditakdirkan untukku, tolong hapuskan ia dalam hatiku"Â
Mau tau endingnya bagaimana?
yuk komen dibawah, aku lanjutkan atau tidak ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H