Saya sebagai mahasiswa yang sudah merasakan pembelajaran jarak jauh ini juga menilai bahwa sangat melelahkan, dikarenakan tugas yang sangat banyak, padahal selama kuliah sudah menatap layar laptop sangat lama.Â
Namun, harus menatap layar laptop lagi untuk menyelesaikan tugas. Bahkan dampak yang ditimbulkan bukan hanya jenuh, melainkan stress juga berpotensi terjadi kepada pelajar ataupun mahasiswa.
Kesimpulannya adalah banyak kendala pada pembelajaran jarak jauh, dari masalah teknis sampai proses pembelajarannya. Walaupun pembelajaran jarak jauh berdampak sangat besar, namun harus tetap dijalankan karena itu jalan untuk mengurangi penularan Covid-19. Sehingga yang perlu diubah adalah konsep pembelajarannya harus dijalankan lebih kreatif untuk menjadikan suasana pembelajaran yang tidak monoton dan membosankan.Â
Sehingga pengajar dan pelajar harus bisa membangkitkan pembelajaran dengan media dan sumber pembelajaran yang lebih variatif. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa pembelajaran tatap muka juga bisa dilaksanakan.Â
Menimbang dari data Our World Data pada 21 Agustus lalu, yang menjelaskan bahwa Indonesia menduduki di urutan keempat negara yang sudah divaskin yakni sebanyak 56.99 juta jiwa. Seperti pengantar sebelumnya bahwa sekolah akan dibuka 30 Agustus 2021 ini, dan saya juga berharap perguruan tinggi juga bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka juga.Â
Saya pribadi menyatakan saya mendukung pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan secepatnya dengan kebijakan yang diatur oleh perguruan tinggi dan pemerintah daerahnya masing-masing. Karena tidak mungkin saya menuntut pembelajaran tatap muka dengan kondisi daerah yang zona merah.Â
Sehingga, harus mempertimbangkan kondisi daerah masing-masing terlebih dahulu. Pertimbangan lainnya adalah kita tidak bisa membiarkan pendidikan semakin menurun, jadi saya menyarankan untuk dipertimbangkan kembali terkait pembelajaran tatap muka.
REFERENSI
BUKU
Friedman, Thomas L. Â 2005. The World Is Flat 3.0: A Brief History of the Twenty-first Century. New York: Farrar, Straus and Giroux.
JURNAL