Mohon tunggu...
KKN 2 Dhaksinarga Bhumikarta
KKN 2 Dhaksinarga Bhumikarta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

"Membangun Tekad, Cita-cita, Kesejahteraan, dan Keselarasan Hidup"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengimbau Masyarakat dalam Memutus Mata Rantai Pandemi untuk Mewujudkan Kesejahteraan Hidup

3 September 2021   14:52 Diperbarui: 3 September 2021   15:06 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Kegiatan ketiga KKN yang dilakukan Kelompok 2 (Dhaksinarga Bhumikarta) yaitu mengadakan Webinar Virtual/Online mengenai "Dampak Kebijakan PPKM: Antara Mati Karena Virus atau Mati Kelaparan" dengan tujuan memberikan edukasi dari berbagai perspektif terkait kebijakan PPKM dan menemukan solusi yang dibutuhkan dalam menghadapi kehidupan di tengah pandemi Covid-19. 

Webinar diselenggarakan pada hari minggu tanggal 01 Agustus 2021 pukul 15.00 WIB melalui zoom meeting. Terdapat 276 peserta yang mendaftar dan dihadiri oleh 186 orang peserta. Narasumber pada sesi pertama yaitu Ibu Dr. Tuti Widyaningrum, S.H., M.H., memaparkan materi webinar dalam perspektif hukum dengan mereview kebijakan-kebijakan atau aturan-aturan selama PPKM yang dikeluarkan oleh pemerintah beserta sanksinya. "Berjuang untuk bertahan dari covid-19 atau mau condong pada penyelamatan ekonomi". Beliau juga mengatakan bahwa kebijakan PPKM ini belum efektif untuk dijalankan. 

Kemudian pada sesi kedua dilanjut oleh Bapak Rio Johan Putra SE., SH., M.Si,. Ak., CA dengan materi yang berjudul "Fenomena Perekonomian Akibat Pembatasan Sosial Berjilid". Beliau memaparkan materi webinar dalam perspektif ekonomi yang terjadi di tengah pandemi covid-19 serta solusi untuk masyarakat agar mampu bertahan hidup dan mengatur perekonomiannya. Beliau mengatakan "Kita semua harus saling bersinergi dalam menerapkan kebijakan ini, saya rasa kalau ada peraturan yang  jelas, kita bisa bangkit dari covid-19 ini dengan sangat cepat tanpa tergantung faktor-faktor di luar. 

Sehingga kita bisa mandiri dengan baik dan merdeka seutuhnya". Selanjutnya pada sesi ketiga diisi oleh kakak Zulfikar sebagai Intrepeneur atau owner dari Kopi Lengkara yang terdampak kebijakan PPKM. Beliau membagikan pengalamannya ketika mempertahankan usaha coffee shop yang baru ia dirikan saat awal pandemi. "Tiap minggu deg-deg an menunggu keputusan apa lagi yang akan keluar", ucap kakak Zulfikar. Dikarenakan kebijakan pemerintah tersebut, kakak Zulfikar terus berusaha mencari solusi untuk mempertahankan usahanya. Selanjutnya pada sesi keempat, dari Rekan Mahasiswa Sri Wahyuni sebagai pembicara, Memberikan perspektif dari segi mahasiswa. Kakak Sri Wahyuni mengatakan "Seharusnya pemerintah lebih fokus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat, jangan hanya sibuk memikirkan aturan-aturan tapi tidak solutif".

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Kegiatan keempat KKN yang dilakukan Kelompok 2 (Dhaksinarga Bhumikarta) yaitu mengadakan kegiatan membagikan goodie bag berisi masker, handsanitizer, dan juga brosur berisi 5M secara gratis. Jumlah goodie bag yang dibagikan yakni total sebanyak 200 pieces. Pembagian  goodie bag berisi masker, handsanitaizer, dan juga brosur berisi 5M dilakukan di dua titik yaitu di SMK Al jihad Papanggo dan Kampung Bengek Penjaringan. Dengan tujuan partisipasi dan kontribusi edukasi dalam memutus mata rantai penyebayaran covid-19.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun