Mohon tunggu...
sarah alfa
sarah alfa Mohon Tunggu... Editor - Semarang

Sarah Alphary Emmanuela

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Bullying! Yuk Kenali Hal Apa Saja yang Harus Dilakukan Anak dan Orangtua Ketika Anak Mengalami Bullying

6 Januari 2021   16:33 Diperbarui: 6 Januari 2021   16:48 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut kompas.com, Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Perundungan juga membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.

Selama masa sekolah, pasti kita pernah merasakan perundungan atau bullying. Menurut wikipedia, Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau atas kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.

  • Bullying fisik
  • sering kali, yang menjadi korban akan menerima berbagai perlakuan fisik yang kasar.
  • Bullying verbal
  • Tindakan ini bisa dilakukan dengan kata-kata, pernyataan, julukan, dan tekanan psikologis yang menyakitkan atau merendahkan. Dampak nya mungkin tidak secara langsung. Perundungan jenis ini biasanya ditujukan pada anak yang fisik, penampilan, sifat, atau latar belakang sosialnya berbeda dari anak-anak yang lain.
  • Pengucilan
  • Hal ini menyebabkan seorang anak tidak memiliki teman. Akibatnya, anak sering menyendiri, tidak pernah bermain Bersama teman-teman sebayanya, dan lebih tertutup.
  • Bullying di dunia maya
  • Di zaman sekarang, banyak anak yang memiliki sosial media dan internet. Banyak hal positif yang bisa kita dapat melalui internet. Namun, banyak pula hal-hal negative yang ada di internet. Banyak sekali warganet yang suka membully orang lewat sosial media yang mereka punya, tidak peduli berapapun usianya. Sebagai orang tua, seharusnya bisas mengontrol anaknya dengan baik dan memperhatikan anak-anaknya termasuk dengan sosial media yang mereka punya sup ajika terjadi sesuatu di sosial media, orang tua pun bisa terlibat dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh anak. Penggunaan sosial media dan internet juga perlu di awasi oleh orang tua supaya anak tidak berlebihan dalam menggunakannya.
  • Bullying seksual
  • Bisanya dilakukan dengan menggoda, mengomentari, berusaha mengintip, bahkan menyentuh organ seksual sang anak. Ada pula orang yang diam-diam memotret pakaian dalam yang dikenakan oleh sang anak dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, jenis perundungan seksual pada remaja adalah jenis perundungan dengan cakupan yang cukup luas. Dimulai dari menyebarkan foto korban yang bersifat sensual dan pribadi, mengambil foto korban diam-diam dengan tujuan memuaskan gairah seksual pelaku, atau memaksa korban menonton atau melihat hal-hal yang berbau pornografi.
  • Bullying antarsudara
  • Hal ini bisa terjadi ketika ada salah satu pihak yang merasa bahwa ia diperlakukan kurang baik dibandingkan dengan adik atau kakaknya.

Adapun tanda-tanda bullying pada anak :

  • Adanya perubahan sikap dari anak yang cenderung suka murung dan menyendiri
  • Tidak terbuka kepada orang tua, biasanya jarang sekali curhat mengenai dirinya atau teman-temannya disekolah.
  • Perubahan nilai sekolah anak
  • Perubahan fisik, biasanya ditandai dengan bertambah kurusnya berat badan pada anak
  • Sangat protrktif dengan apa yang dimilikinya seperti sosial media atau barang-barang pribadi lainnya.
  • Sering merasa minder
  • Mengalami gangguan tidur
  • Muncul beberapa luka atau memar di beberapa bagian tubuhnya jika terjadi bullying secara fisik

Ada beberapa hal yang harus anak dan orang tua lakukan Ketika anak mengalami bullying.

Hal yang harus anak lakukan :

Temui teman yang kamu percaya atau bicara dengan orang tua mengenai apa yang terjadi kepadamu, jika bullying itu terjadi di sekolah, segera lapor kepada bapak ibu guru atau wali kelas, jangan takut untuk untuk menunjukan sifat berani kepada pembully agar pembully berpikir ulang untuk melakukan hal itu kepadamu.

Hal yang harus orang tua lakukan ketika melihat ada perubahan dalam diri anak :

Dekati anak dan mulai menanyakan tentang keadaannya dan teman-temannya, jika anak sudah terpancing untuk cerita berikan nasehat-nasehat kepada anak, jangan ragu untuk melpor kepada wali kelas atau orang tua dari pembully, jangan ragu juga untuk melapor kepada pihak yang berwajib jika kasus pembullyan sudah diluar batasan, selalu cek kesehatan fisik anak dan kesehatan mental anak, selalu control media sosial yang dimiliki oleh sang anak supaya orang tua bisa mengawasi apa yang terjadi kepada anak tapi jangan memaksa jika anak tidak mau, dan mendorong anak untuk melakukan kegiatan positif sebagai pemulihan mental.

ada beberapa hal yang harus diperhatikan Ketika Anda atau teman Anda mengalami gangguan mental.

Berhenti melakukan aktivitas Anda sejanak, dan bernapaslah. Ambil napas pelan-pelan: melalui hidung, lalu embuskan secara perlahan. Bernapas secara perlahan merupakan salah satu cara terbaik untuk menurunkan tingkat stres, karena memberi sinyal kepada otak Anda untuk mengistirahatkan tubuh Anda.

Berbicara kepada orang yang Anda percaya mengenai masalah Anda. Berbicara kepada orang yang Anda percayai dapat membantu. Terus jalin komunikasi dengan orang terdekat Anda. Beri tahu mereka bagaimana perasaan Anda dan apa saja yang mengganggu pikiran Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun