kegiatan refleksi pertama yang dilaksanakan pada tanggal 17 September 2023 bertempat di Laboratorium Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Malang (UM), kelompok PMM 3 Modul Nusantara Gajayana berhadir dalam kegiatan ini. Kegiatan refleksi ini berlangsung sekitar pukul 10.00-12.00 WIB yang dipandu langsung oleh Dosen Modul Nusantara Bu Santi Merlinda, S.E., M.E. selaku narasumber. Adapun materi yang dipaparkan oleh narasumber dalam kegiatan refleksi ini adalah terkait penulisan artikel dan pembuatan video kelompok. Artikel adalah tulisan yang mengandung informasi atau pandangan tentang suatu topik atau isu tertentu. Artikel biasanya dimaksudkan untuk disebarkan kepada pembaca, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Artikel memiliki ciri khas dalam penulisan yang lebih formal dan berfokus pada penyampaian fakta, pemahaman, atau opini tentang suatu topik.
DalamBu Santi menjelaskan bahwa dalam penulisan artikel, penulis biasanya memulai dengan pengantar atau pembukaan yang menarik perhatian pembaca dan kemudian menyusun isi artikel dengan jelas, termasuk informasi yang mendukung atau bukti, analisis, dan kesimpulan. Artikel dapat berkisar dari topik yang sangat teknis seperti ilmu pengetahuan dan teknologi hingga topik yang lebih umum seperti gaya hidup, kesehatan, atau berita terkini. Artikel memiliki beragam jenis, termasuk artikel berita, artikel opini, artikel panduan, dan banyak lagi, masing-masing dengan tujuan dan struktur penulisan yang berbeda. Tujuan utama dari artikel adalah untuk memberikan informasi, pendapat, atau pandangan tentang suatu masalah atau topik kepada pembaca, sehingga mereka dapat memahami, terinformasi, atau terinspirasi.
Beberapa strategi efektif dalam penulisan artikel diantaranya :
1. Menentukan Tujuan dan Audiens
Sebelum memulai menulis, tentukan tujuan artikel dan siapa target audiensnya. Apakah ingin memberikan informasi, mengedukasi, atau menghibur? Apa pengetahuan dan minat target audiens? Ini akan membantu mengarahkan isi artikel.
2. Melakukan Riset yang Mendalam
Penelitian maupun pengalaman adalah kunci. Ada baiknya emiliki pemahaman yang kuat tentang topik yang akan dibahas. Gunakan sumber-sumber tepercaya seperti jurnal, buku, dan situs web terkemuka untuk mengumpulkan informasi yang akurat.
3. Membuat Rangkuman dan Rencana
Membuat rangkuman artikel sebelum memulai menulis. Merencanakan struktur artikel, termasuk pengantar, tubuh artikel, dan kesimpulan, ini akan membantu untuk menjaga fokus.
4. Menulis dengan Jelas dan Padat
Menggunakan bahasa yang jelas dan padat. Hindari penggunaan kata-kata yang berlebihan atau kalimat yang rumit. Sederhanakan pemahaman untuk audiens yang lebih luas.
5. Tambahkan Elemen Visual
Gambar, grafik, dan video dapat meningkatkan pemahaman dan daya tarik artikel. Pastikan konten visual mendukung dan melengkapi teks.
6. Menggunakan Headline yang Menarik
Headline yang kuat dan menarik sangat penting. Ini adalah hal pertama yang dilihat pembaca, jadi pastikan itu menggambarkan esensi artikel.
8. Sisipkan Kutipan dan Data
Menggunakan kutipan dari sumber tepercaya dan data statistik dapat memperkuat argumen dan memberikan keaslian kepada artikel.
9. Edit dan Proyeksi Revisi
Setelah menulis, revisi artikel untuk memeriksa tata bahasa, ejaan, dan kesalahan faktual. Juga, pastikan alur dan argumen artikel konsisten dan logis.
10. Mempromosikan Artikel
Setelah menerbitkan artikel, promosikan melalui media sosial, berbagai platform online dan lainnya. Dapatkan umpan balik dari pembaca dan terlibat dalam diskusi yang muncul.
Strategi-strategi ini dapat membantu dalam pembuatan artikel yang informatif dan efektif. Ingatlah bahwa praktik terbaik dalam penulisan artikel dapat berbeda tergantung pada jenis artikel dan audiens yang dituju.
Pembuatan video adalah proses menciptakan rekaman visual bergerak yang dapat mencakup gambar, suara, dan elemen-elemen multimedia lainnya. Video dapat dihasilkan untuk berbagai tujuan, termasuk hiburan, pendidikan, promosi, dokumentasi, dan lainnya. Proses pembuatan video melibatkan beberapa tahapan, seperti perencanaan, pengambilan gambar (perekaman), pengeditan, dan distribusi. Pembuatan video biasanya melibatkan penggunaan peralatan kamera atau perekaman, mikrofon, pencahayaan, dan perangkat lunak pengeditan video. Tim produksi video biasanya terdiri dari berbagai peran, seperti sutradara, kameramen, penulis naskah, penyunting, pemeran (jika diperlukan), dan produser.
Terkait materi pembuatan video setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh PMM 3 Kelompok Modul Nusantara Gajayana, Bu Santi selaku narasumber memberikan saran mengenai adanya penambahan sampul, narasi atau voice over sehingga konten yang dihasilkan menjadi lebih menarik.
Adapun beberapa langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah video kegiatan yang menarik minat penonton adalah sebagai berikut :
1. Tentukan Konsep dan Cerita
Pertama, pikirkan tentang apa yang ingin disampaikan dalam sebuah video kegiatan. Tentukan tema atau konsep cerita yang akan melandasi video misalnya ingin mengeksplorasi destinasi wisata tertentu, menggambarkan petualangan, atau berbagi pengalaman kuliner.
2. Rencanakan Perjalanan dan Rekaman
Rencanakan perjalanan dengan cermat dan menentukan lokasi dan aktivitas yang akan disertakan dalam video. Pastikan untuk memiliki peta, daftar destinasi, dan jadwal kegiatan.
3. Gunakan Kamera dan Peralatan yang Berkualitas
Gunakan kamera atau smartphone yang memiliki kualitas gambar yang baik. Pastikan peralatan Anda dalam kondisi baik. Anda mungkin juga memerlukan tripod atau stabilizer untuk menghasilkan rekaman yang halus.
4. Pikirkan Tentang Komposisi
Saat merekam, pertimbangkan komposisi gambar. Pilih sudut yang menarik dan pastikan fokus pada detail yang menarik. Eksperimen dengan berbagai angle dan pergerakan kamera, seperti panoramik atau gerakan melintasi.
5. Jaga Kualitas Audio/Menggunakan Voice Over
Kualitas audio sama pentingnya dengan gambar. Gunakan mikrofon eksternal jika memungkinkan untuk mengurangi kebisingan dan memastikan suara yang jernih. Voice over (sering disingkat sebagai VO) adalah proses di mana suara atau narasi direkam dan kemudian disisipkan ke dalam produksi multimedia, seperti film, iklan, animasi, video tutorial, radio, program televisi, dan banyak lagi. Suara yang direkam dalam voice over biasanya berperan sebagai pencerita yang menjelaskan atau memberikan informasi tentang apa yang sedang terjadi dalam konten multimedia tersebut. Voice over digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk memberikan narasi, menggambarkan karakter dalam animasi atau permainan video, hingga memberikan penjelasan dalam sebuah video tutorial.
Lebih lanjut, Bu Santi menjelaskan voice over sangat penting dalam dunia penyiaran, media, dan produksi konten multimedia, karena suara yang baik dan penjelasan yang jelas dapat meningkatkan pemahaman dan daya tarik konten tersebut.
7. Gunakan Musik dan Suara Latar
Musik dan suara latar dapat memberikan nuansa dan emosi pada video dan pilih musik yang sesuai dengan mood video.
8. Pengeditan Video
Setelah pengambilan gambar, sunting video dengan perangkat lunak pengeditan video. Potong rekaman yang tidak perlu, tambahkan efek transisi, dan sesuaikan warna jika diperlukan.
9. Tambahkan Narasi atau Teks
Menambahkan narasi atau teks yang menjelaskan lokasi atau aktivitas yang ditampilkan dalam video. Ini membantu penonton lebih memahami cerita.
10. Publikasikan dan Mempelajari Umpan Balik
Setelah selesai mengedit, publikasikan video di platform seperti Tiktok, Instagram atau media sosial lainnya. Bagikan dengan teman, keluarga dan gunakan tagar terkait untuk menjangkau audiens yang lebih besar. Terima umpan balik dari pemirsa/penonton dan pelajari dari setiap video yang dibuat. Ini akan membantu meningkatkan kualitas video di masa mendatang.
Penulis : Sarah Aldira dan A. Nurcholis Hasmi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H