Kata tidak hanya sekadar kumpulkan huruf, tetapi mengandung kekuatan. Kata-kata bagaikan sebuah pedang yang bermata dua. Dengan kata-kata kita dapat mendukung atau 'membunuh'. Sebelum melontarkan kata, setiap orang hendaknya menyadari dualisme yang ada dalam ucapannya. Dengan penuh kesadaran, manusia didorong untuk menggunakan diksi yang baik ketika berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
    5. Sopan santun Tata Krama
Manusia adalah social rasionale (mahluk sosial). Manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi ia selalu membutuhkan orang lain. Dalam hubungan degan orang lain, setiap manusia memilki tata krama dan sopan santun. Sopan santun perlu tetap dirawat demi terciptanya hubungan yang harmonis dan damai. Tata krama harus mendasari seluruh relasi antar sesama manusia.
    6. Kebebasan yang Terikat
Dari dalam dirinya, manusia memperoleh hak kebebasan. Patut disadari, kebebasan manusia tidak pernah sebebas-bebasnya. Kebebasan pribadi senantiasa berbenturan dengan kebebasan orang lain. Kebebasan manusia adalah kebebasan yang bertanggungjawab atau kebebasan yang terikat. Agar tidak terjadi benturan dan konflik, setiap orang harus menjaga dan bertanggungjawab atas kebebasannya.
Penulis saat ini sedang menjalani program minister di Fakultas Filsafat UNIKA St. Thomas Medan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H