Mohon tunggu...
Saragih alam
Saragih alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Disela-sela liburan

Telah memperoleh S-1 Filsafat di Fakultas Filsafat Santo Thomas Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jika Seksualitas Buruk, Mengapa Tuhan Menciptakan Manusia yang Berseksual?

4 April 2022   10:41 Diperbarui: 4 April 2022   11:36 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita diajak mengembangkan terus menerus relasi kita dengan Tuhan, komunitas,  sahabat, dan dengan tugas perutusan yang kita lakukan. Relasi yang kuat dengan Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk tetap setia. Teman-teman sekomunitas memberi dukungan dan peneguhan. Perlu juga dijaga keseimbangan antara kerja, doa, hidup berkomunitas, pelayanan, dan kebutuhan fisik. Itu semua perlu dikembangkan secara seimbang, aman, dan teratur. Orang yang terlalu sibuk dengan kerja rentan terhadap kekeringan rohani.

Marilah menimba kekuatan dari Yesus Kristus. Di dalam diriNya sungguh terjaga integritas dan keseimbangan diri. RelasiNya dengan Bapa  tidak mengendorkan semangat kerasulanNya dan relasi dengan sahabat-sahabatNya. Relasi pribadi dengan Bapa yang mengutusNya menjadi semangat dan kekuatan hidupNya. Maka Yesus senantiasa masuk dalam keheningan, berdoa dan bertemu dengan BapaNya.

KerasulanNya juga sangat menonjol dan jelas. Seluruh waktunya digunakan untuk mewartakan sabda Allah. Yesus juga membangun persahabatan dengan banyak orang tanpa mengenal jenis kelamin, pekerjaan, suku, dan bangsa. TanganNya digunakan untuk menghidupkan dan menyembuhkan banyak orang dan tatapan mataNya membuat banyak orang berdosa bertobat. Kepekaan hatiNya sangat tinggi kepada orang lain. BagiNya setiap manusia adalah pribadi yang berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun