Seperti sajak terakhir pada antologi ini, saya percaya bahwa Muda Wijaya akan terus berkarya, karena kepenyairnya tidak akan pernah tamat. Ia akan terus mencatatkan sejarah dirinya melewati sirkulasi musim yang tak berujung. Ia berharap senantiasa akan ada didalamnya. Dan saya semakin percaya bahwa selamanya ia akan selalu muda, entah kalau siklus musim kawin menghampirinya.
Penulis adalah penyair dan pemerhati sepak bola
Aktif di Sanggar Sastra Tasik (SST)Â
dan Komunitas Azan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!