Mohon tunggu...
M. Sapwan
M. Sapwan Mohon Tunggu... Musisi - photo traveling di malang

saya dari Lombok

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Jangan Punahkan Bahasa Ibu

24 Februari 2021   10:33 Diperbarui: 24 Februari 2021   10:41 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sadar bahasa lokal Sasak menjadi bahasa yang "kalah" di rumahnya sendiri karena penuturnya menganggap rendah. Tidak seperti daerah lainya yang menganggap bahasanya lebih superior dari bahasa lain. 

Para ibu harus mulai menggunakan bahasa lokal kepada anaknya. Karena para ibu menjadi benteng pelestarian bahasa lokal. Media sosial seperti Facebook, Twitter, serta medsos lain harus digunakan untuk menjaga keberlanjutan bahasa lokal oleh masyarakat. 

Sebagai anugerah yang Maha Kuasa, Bahasa lokal harus dijaga agar kita tidak menyesal di kemudian hari. Wallahualamubissawab.

Muhammad Shafwan

Pegiat di Hamzanwadi Institute

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun