Saya sadar bahasa lokal Sasak menjadi bahasa yang "kalah" di rumahnya sendiri karena penuturnya menganggap rendah. Tidak seperti daerah lainya yang menganggap bahasanya lebih superior dari bahasa lain.Â
Para ibu harus mulai menggunakan bahasa lokal kepada anaknya. Karena para ibu menjadi benteng pelestarian bahasa lokal. Media sosial seperti Facebook, Twitter, serta medsos lain harus digunakan untuk menjaga keberlanjutan bahasa lokal oleh masyarakat.Â
Sebagai anugerah yang Maha Kuasa, Bahasa lokal harus dijaga agar kita tidak menyesal di kemudian hari. Wallahualamubissawab.
Muhammad Shafwan
Pegiat di Hamzanwadi Institute
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H