Tidak hanya menyehatkan tetapi juga menguntungkan
Banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa mengonsumsi real food itu mahal. Tidak dipungkiri persepsi ini muncul karena gerakan real food yang terkenal dengan penggunaan bahan organik yang biasanya lebih mahal daripada bahan non-ogranik.
Namun, penggunaan bahan makanan ini tidak terpaku pada jenis organik atau non-organik, karena kedua jenis ini sama-sama merupakan bahan alami. Yang terpenting dari real food bukan soal bahan alami saja, tetapi prosesnya pengolahannya yang sederhana (direbus, dikukus, atau dimakan langsung) tanpa tambahan bahan lainnya seperti minyak, garam, gula, penyedap, dsb.
Prosesnya yang sederhana ini ternyata memiliki nilai positif dalam efesiensi biaya. Penyederhanaan proses seperti direbus atau dikukus, bisa menekan biaya penggunakan kompor gas, pengurangan penggunaan bumbu, umur ekonomis alat masak yang lebih panjang, hingga hemat penggunaan sabun karena dalam prosesnya tidak banyak menyebabkan kotor pada alat masak.
Sehingga dengan berbagai pertimbangan ini, mengonsumsi real food bisa menjadi sebuah pilihan yang bukan hanya memiliki manfaat kesehatan yang besar saja tetapi masyarakat dapat menghemat biaya dan waktu juga.
Memang untuk mengubah pola konsumsi masyarakat kita yang terbiasa mengonsumsi makanan yang berbumbu tidaklah mudah, tetapi dengan berbagai keuntungan baik secara kesehatan maupun ekonomi semoga bisa membuat real food menjadi salah satu pilihan solusi jangka panjang yang bisa diterima dengan mudah oleh semua masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H