Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Doom Spending di Kalangan Generasi Muda, Kesenangan Sementara yang Menyesatkan Berujung Penyesalan

3 Oktober 2024   19:30 Diperbarui: 6 Oktober 2024   19:00 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
27% of Americans are 'Doom Spending' Due to Stress (Physchology today/Bruce Y. Lee M.D., M.B.A.)

Here's What Will Happen If You Keep Doom Spending (THE EVERYGIRL/ALYSSA DAVIS)
Here's What Will Happen If You Keep Doom Spending (THE EVERYGIRL/ALYSSA DAVIS)

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari doom spending?

Di era kemajuan teknologi seharusnya membuat mereka anak muda bisa lebih mudah untuk mengakses berbagai informasi. Maka, dengan belajar cara mengelola keuangan yang baik dan benar bisa sedikit meminimalisir kemungkinan mereka untuk terjebak dalam doom spending.

Ketika seseorang sudah tahu bagaimana cara mengelola pendapatannya, individu dapat terdorong untuk bertanggung jawab atas apa yang ia belanjakan. Misalnya, membuat anggaran budget bulanan dan merencanakan porsi-porsi dalam keuangannya.

Meskipun dihadapkan oleh berbagai permasalahan ekonomi yang terjadi tetapi seseorang yang memiliki kebiasaan mengelola keuangan yang baik dan terencana, akan lebih terhindar dari stres yang diakibatkan oleh tekanan bekerja, gaya hidup, atau kelangsungan hidup di masa depan. Karena bagi mereka, untuk mencapai kesejahteraan finansial memang memiliki proses untuk meraihnya.

Selain itu, menanamkan pemahaman bahwa kita tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi keinganan lingkungan sosial yang digambarkan melalui tren juga hal yang perlu diperhatikan. Artinya, perlu untuk berlatih mengontrol diri bahwa kita bebas dan mandiri untuk memilih di dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat dan memastikan tidak dikendalikan olehnya.

Dalam upaya untuk menghindari dampak negatif dari sosial media ini, kita bisa mencari berbagai kegiatan yang lebih produktif, bermanfaat, dan menyenangkan. Misalnya, bisa dengan berolahraga, pergi ke perpustakaan kota, bergabung dengan kegiatan komunitas, membaca dan menulis, dsb.

Perlu diingat bahwa konsep doom spending adalah membeli berbagai jenis barang tertentu sebagai bentuk untuk menyenangkan diri. Sehingga kita harus mencoba mengganti persepsi ini dengan pemikiran "bijaklah dalam mengeluarkan uang". 

Bukan lagi soal menghadapi masa depan yang tidak pasti, tetapi berjalan di masa sekarang agar bisa menghadapi apa yang ada di masa yang akan datang kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun