Seiring dengan perkembangan praktik pemberian gelar honoris causa yang lebih meluas lagi, hal ini justru terlihat seperti fleksibel dan mudah untuk mendapatkannya. Tentu ini membuat banyak pihak baik dari akademisi maupun masyarakat yang mengkritisi berbagai kontroversi yang muncul tersebut.
Dampak positif dari gelar doktor honoris causa
Jika kita melihat sejarah kemunculannya, pemberian gelar honoris causa ini memang dipandang sebagai sebuah langkah positif yang dilakukan universitas pada seseorang yang berjasa dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia tetapi tidak melalui jalur pendidikan formal biasanya.
Sehingga pada era modern seperti saat ini pun seharusnya memungkin mereka yang memang memiliki kontribusi besar baik pada masyarakat, negara, atau bahkan dunia tetapi tidak melalui jalur pendidikan formal untuk mendapatkan sebuah penghargaan atas jasanya.
Bagi penerimanya, gelar doktor honoris causa ini yang diberikan oleh universitas ternama juga bisa meningkatkan kredibilitas dan reputasi pribadinya dalam suatu bidang tertentu.Â
Hal ini juga mampu memperkuat legitimasi mereka atas kontribusinya dan juga bisa memotivasi sang penerima untuk terus melanjutkan kontribusinya secara berkesinambungan.
Dari sisi pemberi gelar tersebut yaitu universitas, memberikan penghargaan pada tokoh-tokoh yang berpengaruh baik dalam skala nasional maupun global juga bisa meningkatkan citra dan reputasinya, mendapatkan pengakuan, hingga dapat membuka pintu kolaborasi antara universitas dan penerima gelar tersebut.
Dampak negatif yang perlu dipertimbangkan
Namun, karena saat ini pemberian gelar doktor honoris causa dianggap lebih "mudah" untuk didapatkan dan diberikan pada tokoh-tokoh yang dianggap kontroversial, membuat pemberian gelar tersebut menuai banyak kritik dari berbagai akademisi maupun masyarakat luas.
Dari sisi penerima, mereka yang mendapatkan gelar ini seringkali dipertanyakan kredibilitasnya baik itu sebelum maupun sesudah menerima gelar kehormatan tersebut.Â
Namun, banyak masyarakat yang sering kali mengkritik pemilihan tokoh-tokoh penerima gelar honoris causa ini yang dianggap akrab dengan berbagai kontroversi dan tidak memberikan kontribusinya secara positif pada ilmu pengetahuan maupun masyarakat.
Belum lagi soal persepsi kemudahan dalam mendapatkan gelar tersebut. Saat ini bahkan universitas-universitas yang tidak jelas, baik secara eksistensi maupun kredibilitasnya bisa memberikan gelar tersebut. Sehingga hal ini dikhawatirkan memunculkan persepsi lain bahwa gelar honoris causa ini dapat dengan mudah didapatkan oleh siapa saja.