Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengupas Tuntas Gelar Doktor Honoris Causa, antara Penghargaan dan Kontroversi

1 Oktober 2024   20:41 Diperbarui: 2 Oktober 2024   10:05 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: iStock/matt_benoit

Sumber: iStock/matt_benoit
Sumber: iStock/matt_benoit

Jadi, apa itu doktor honoris causa?

Doktor honoris causa atau doktor kehormatan adalah gelar akademik kehormatan yang diberikan oleh suatu universitas atau lembaga pendidikan tinggi kepada seseorang yang dianggap memiliki prestasi luar biasa pada suatu bidang, memberikan dampak yang besar bagi masyarakat luas, dan tanpa melalui proses pendidikan formal untuk mendapatkan gelar akademik pada bidang tersebut.

Penerima gelar ini biasanya merupakan sosok yang memiliki pengaruh besar di dalam kehidupan masyarakat atau memberikan kontribusinya secara signifikan terhadap perkembangan suatu bidang.

Penerimanya juga tidak perlu untuk memenuhi persyaratan akademis seperti disertasi atau penelitian, tetapi lebih didasarkan pada "pencapaiannya" dan "kontribusinya" di bidang tertentu baik itu dalam ilmu pengetahuan, kemanusian, seni, dsb.

Gelar honoris causa sendiri pertama kali muncul di universitas-universitas yang berada Eropa pada abad pertengahan. Pada masa itu, pendidikan hanya bisa diakses oleh segelintir orang saja misalnya mereka yang berasal dari kaum bangsawan.

Meryl Streep receives an honorary doctorate from Harvard. Stuart Cahill/MediaNews Group/Boston Herald via Getty Images
Meryl Streep receives an honorary doctorate from Harvard. Stuart Cahill/MediaNews Group/Boston Herald via Getty Images

Namun, terdapat beberapa individu yang dianggap berjasa besar bagi ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban tanpa proses akademik secara formal. Berangkat dari ide tersebut, beberapa universitas mulai berinisiatif untuk memberikan penghargaan pada beberapa tokoh yang memiliki pengaruh tersebut sebagai tanda pengakuan.

Selanjutnya pada abad ke-18 hingga ke-19, penerima gelar honoris causa ini diperluas lagi dan tidak terbatas pada kontribusi akademik atau ilmiah saja. 

Banyak universitas yang mulai memberikan gelar honoris causa kepada tokoh politik, aktivis sosial, serta tokoh masyarakat yang dianggap memiliki peran penting dalam memajukan masyarakat atau negaranya.

Hingga akhirnya pada abad ke-20 dan ke-21, pemberian gelar honoris causa semakin diperluas lagi yaitu menyasar pada tokoh-tokoh yang secara "global" memiliki pengaruh yang luas seperti pemimpin bisnis dan pengusaha teknologi yang dianggap berkontribusi besar terhadap inovasi dan pertumbuhan ekonomi global.

Awal kemunculan gelar honoris causa ini memang dianggap sebagai sebuah "simbol penghormatan" bagi mereka yang memiliki peran besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan biasanya berhubungan dengan ilmu pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun