Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Air Galon Sebabkan Masyarakat Kelas Menengah Makin Tercekik, Kok Bisa?

21 September 2024   07:42 Diperbarui: 21 September 2024   07:45 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi air galon/shutterstock

Secara teori, Indonesia memiliki sumber daya air yang kaya dibandingkan ketiga negara tersebut. Secara Indonesia negara yang menyumbang setidaknya 21% dari total sumber daya air di ASEAN dan dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahunnya. Namun, Indonesia memang dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam pengelolaan sumber daya air tersebut.

Tantangan yang dihadapi Indonesia adalah polusi dan tingkat kualitas air, distribusi yang tidak merata, regulasi pengawasan terhadap produk AMDK yang tidak ketat, hingga infrastruktur yang kurang memadai.

Untuk strategi jangka panjang, memang lebih baik berfokus pada infrastruktur dan pengembangan teknologi pada pengelolaan sumber daya air agar setiap masyarakat di berbagai daerah dapat mengakses sumber daya air tersebut tanpa menghadapi masalah harga maupun kesulitan untuk mendapatkanya.

Tetapi dalam jangka pendek, memang sebagian masyarakat untuk saat ini masih bergantung pada produk AMDK. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan bagaimana agar konsumsi produk AMDK ini tidak menjadi beban pengeluaran masyarakat yang justru mencekik dan menyulitkan masyarakat.

Seperti kita ketahui juga bahwa produk ADMK di Indonesia yang mendominasi pasar lebih banyak dipegang oleh sektro swasta. Sehingga disini peran pemerintah sangat penting karena harus menerapkan regulasi yang ketat dan mengawasi fluktuasi harga yang terjadi. Karena  besar kecilnya kenaikan yang terjadi pada produk AMDK akan mempertaruhkan banyak kehidupan masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun