Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Mendorong Kekuatan Ekonomi Lewat Cita Rasa: Alasan Mengapa Indonesia Perlu Melakukan Gastrodiplomasi

18 September 2024   08:12 Diperbarui: 18 September 2024   11:14 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Makanan Indonesia. (Shutterstock via Kompas.com)

Indonesia memiliki kekayaan ragam kuliner nusantara yang memiliki keunikan yang tidak hanya dari segi cita rasa saja tetapi bahan yang digunakan hingga proses pembuatannya. Sehingga ini merupakan nilai plus yang bisa dikembangkan lebih lanjut melalui gastrodiplomasi agar Indonesia mampu memaksimalkan potensi sajian kuliner untuk menjadi kekuatan ekonomi negara.

Kita bisa mencontoh negara Thailand yang sudah terlebih dahulu mendulang kesuksesan dengan program gastrodiplomasi yang mereka lakukan dan mampu memberikan dampak yang signifikan pada negara dari segi ekonomi.

Thailand memiliki program gastrodiplomasi bernama "Global Thai" yang diluncurkan pada tahun 2022 dan sudah menghasilkan setidaknya lebih dari 15.000 restoran Thailand di seluruh dunia. Pemerintah bersama sektor swasta berupaya untuk meningkatkan standar kualitas dan citra restoran Thailand di seluruh dunia.

Sumber: Unsplash/Jerome Jome
Sumber: Unsplash/Jerome Jome

Dalam program ini, pemerintah Thailand menyediakan panduan, pelatihan, dan bantuan untuk membuka lebih banyak restoran Thailand yang autentik di berbagai belahan dunia. 

Program ini mampu membuat masakan Thailand seperti pad thai dan tom yum dikenal secara global yang akhirnya berdampak pada ekspor produk makanan dan meningkatkan pariwisata Thailand.

Tidak berhenti sampai disitu saja, pemerintah Thailand meluncurkan program lainnya yang bernama "Thai Kitchen to the World" yang memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan "Global Thai". Tidak hanya mencakup promosi restoran Thailand saja, tetapi juga berupaya untuk meningkatkan ekspor produk-produk makanan dan bahan masakan khas Thailand.

Ini bertujuan agar pemerintah dapat memperkenalkan makanan Thailand ke lebih banyak pasar dan meningkatkan kesadaran global akan kualitas produk kuliner Thailand. 

Pada tahun 2022, Thailand tercatat menduduki peringkat ke-15 sebagai negara pengekspor makanan terbesar di dunia dengan nilai ekspor sebesar US$ 40,74 miliar.

Melihat kiprah kesuksesan pemerintah Thailand dalam melakukan gastrodiplomasi untuk memperkenalkan sajian kuliner khasnya, membuat kita semakin tersadar tentang seberapa besar multiplier effect yang terjadi dari program tersebut pada perekonomian suatu negara.

Seharusnya Indonesia memiliki peluang yang sama atau bahkan bisa jauh lebih sukses lagi karena sajian kuliner yang lebih beragam, unik, dan tak kalah lezatnya. Jika pemerintah mampu menggali potensi ini dengan lebih serius, maka dampak ekonomi yang besar akan dirasakan oleh masyarakat maupun negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun