Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ekspor Pasir Laut Dibuka Kembali, Peluang Ekonomi atau Ancaman Ekosistem?

15 September 2024   23:38 Diperbarui: 16 September 2024   01:34 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengerukan pasir laut/Shutterstock

Pasir yang biasanya digunakan untuk proyek pengembangan seperti reklamasi dan kontruksi adalah pasir sungai. Ini karena pasir sungai memiliki tekstur dan komposisi yang ideal untuk digunakan dalam beton dan bahan bangunan lainnya. 

Namun, karena sumber pasir sungai saat itu mengalami penambangan besar-besaran akibat permintaan yang meningkat, membuat pasir sungai semakin sulit ditemukan. Dengan pasokan pasir sungai yang kian menipis tetapi urbanisasi terus meningkat pesat, mendorong pencarian alternatif yang lebih mudah untuk diakses yaitu salah satunya adalah pasir laut.

Apalagi negara-negara kecil dengan keterbatasan lahan seperti Singapura, mulai menggunakan pasir laut sebagai alternatif lain untuk reklamasi lahan. Singapura juga menjadi negara pertama yang terkenal dalam penggunaan pasir laut dalam proyek reklamasi lahan besar-besar dengan tujuan untuk memperluas area wilayahnya.

Hingga kemudian muncul negara-negara lain dengan proyek reklamasi yang tak kalah besar seperti Hongkong, Dubai, dan Belanda yang juga memanfaatkan pasir laut untuk proyek reklamasi, membangun wilayah baru, hingga membangun infrasturktur dan kawasan industri.

Big Risks Behind the Sea Sand Exploitation Permit/ dinsights
Big Risks Behind the Sea Sand Exploitation Permit/ dinsights

Dampak ekspor pasir laut bagi laut dan manusia

Kegiatan ekspor pasir laut melaui penambangan yang dilakukan secara terus-menerus dalam jangka panjang memiliki dampak lingkungan yang sangat signifikan. Penambangan pasir laut dapat menyebabkan erosi pantai yang parah. Pasir laut sendiri memiliki peran utama sebagai pelindung garis pantai dari kuatnya deburan ombak.

Apabila erosi pantai terjadi, maka hantaman gelombang laut dapat mengikis tanah pantai dan mengakibatkan perubahan garis pantai, banjir pesisir saat terjadinya badai atau kenaikan permukaan air laut, hingga kerusakan habitat pantai seperi hutan bakau, terumbu karang, serta flora dan fauna yang hidup di sekitar wilayah pesisir.

Tidak hanya wilayah daratan, kerusakan yang dihasilkan juga bisa berdampak pada ekosistem habitat bawah laut. Di mana, penambangan pasir laut ini bisa merusak area terumbu karang secara langsung maupun melalui partikel sedimen yang menutupi terumbu karang, sehingga dapat menganggung fotosintesis alga simbiotik yang bisa berakhir matinya terumbu karang tersebut.

Kerusakan habitat di dasar laut juga tak bisa dihindari. Banyak organisme laut yang bergantung pada pasir laut untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, penambangan yang dilakukan dapat merusak habitat mereka dan menganggu aktivitas rantai makanan di bawah laut.

Dan jika kerusakan terus terjadi, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya spesies pada sebuah area tertentu. Ketika ini terjadi, maka dapat menyebabkan penurunan biodiversitas dan ketidakseimbangan ekosistem serta menurunkan kesehatan lingkungan laut secara menyeluruh.

Dampak ini tidak hanya terjadi dalam lingkup ekosistem laut saja, tetapi manusia juga turut ikut dirugikan. Di mana penambangan pasir laut ini dapat berdampak pada ekonomi dan kehidupan masyarakat lokal sekitar yang menggantungkan hidupnya pada laut dan pesisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun