Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Uma Oma: Memberdayakan Pekerja Lansia, Menyajikan Kehangatan Seperti di Rumah Nenek

5 Agustus 2024   17:57 Diperbarui: 6 Agustus 2024   01:01 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oma-oma yang bekerja di Uma Oma Cafe, Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2024). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

Hal ini kemudian yang membuat seolah dari Uma Oma pengunjung bisa mendapatkan kehangatan dan mengobati rasa rindu mereka kepada nenek yang ada di kampung. Meskipun memiliki daya tarik yang terbilang unik, namun Uma Oma juga terus berusaha ingin menyuguhkan keontetikan dan konsistensi terhadap kualitas makanan, penyajian, hingga pelayanannya.

Junaedi Salat atau yang biasa disapa Juna, sebagai salah satu founder dari Uma Oma mengungkapkan bahwa pemberdayaan lansia adalah salah satu upaya memberikan ruang kepada para lansia untuk mengisi aktivitas masa tuanya dengan kegiatan produktif atau dalam hal ini bekerja. Harapannya mereka dapat mejadi lansia yang tetap sehat, aktif, dan produktif.

Wasinah dan Kustinah berfoto di salah satu sudut Uma Oma Authentic Indonesian Food & Cafe (IMAM HUSEIN/JAWA POS)
Wasinah dan Kustinah berfoto di salah satu sudut Uma Oma Authentic Indonesian Food & Cafe (IMAM HUSEIN/JAWA POS)

Salah satu oma bernama Rustina (81) mengaku bahwa ia senang bisa bekerja di Uma Oma. Ia menambahkan bahwa terlepas dari perhatian penuh kasih dari keluarganya, Rustina sering kali merasa kesepian di siang hari dengan kondisi rumahnya yang kosong karena semua orang pergi bekerja dan sekolah.

Sehingga ketika melihat kesempatan untuk bekerja di Uma Oma, Rustina sangat antusias akan hal itu karena ia melihat bagaimana tempat ini sangat menghargai dan memberikan kesempatan kepada para perempuan lanjut usia untuk bisa bekerja.

Rustina pada The ASEAN Magazine mengatakan bahwa ia memiliki harapan pada Indonesia agar bisa menciptakan lebih banyak lagi kesempatan bagi masyarakat lanjut usia (lansia). 

Ia juga sering kali melihat di televisi bahwa di negara lain, orang-orang yang bahkan berusia 90 tahun-an masih bisa bekerja. Sehingga harapannya para lansia tidak dipandang sebelah mata karena mereka juga masih punya banyak hal yang dapat mereka kontribusikan salah satunya dalam dunia kerja.

Memang benar, jika melihat negara-negara maju seperti Jepang dan Jerman usia bukanlah sebuah batasan bagi masyarakatnya untuk bekerja. 

Dalam hal ini pemerintahnya sendiri membuat sebuah regulasi bahwa semua masyarakat dalam rentang umur berapa pun selama masih bisa produktif, maka memiliki kesmepatan yang sama untuk bekerja.

Di Jepang terdapat program yang bernama Silver Human Resources Centers (SHRCs) yang bertujuan untuk menawarkan berbagai jenis pekerja paruh waktu dan temporer bagi warga senior yang biasanya berusia 60 tahun ke atas.

Jerman juga dikenal dengan pendekatannya yang sistematis dan inklusif dalam memperkerjakan lansia melalui program pelatihan berkelanjutan, dukungan pemerintah dengan memberikan insentif khusus kepada setiap perusahaan dalam memperkerjakan lansia, hingga praktik dalam perusahaan yang meliputi penyesuaian lingkungan kerja, fleksibilitas kerjam dan program mentorship.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun