Baru-baru ini publik dibuat kecewa dengan putusan MK yang menolak batasan usia pelamar dalam lamaran kerja. Padahal isu persoalan batasan umur ini sering kali menjadi sorotan masyarakat karena dianggap sebaai bentuk diskrimintif dalam dunia kerja.
Bahkan tak sedikit warganet di social media yang sering kali melemparkan candaan seperti 'umur diatas 25 sudah renta' 'umur 30 sudah tidak butuh uang'. Kondisi ini menujukkan bagaimana maysarakat sering dihadapkan dengan masalah umur dalam dunia kerja.
Misalnya saja batasan umur dibawah 25 dan 30 tahun. Hal ini dinilai tidak masuk akal karena seolah dalam rentang umur itu semua orang 'tidak berhak' mendapatkan kesempatan untuk bekerja.
Ketika umur sudah sesuai dengan batasannya pun masyarakat masih dihadapkan dengan berbagai kualifikasi yang sama tidak masuk akalnya. Oleh karena itu, masyarakat merasa bahwa pemerintah tidak tanggap terhadap permasalahan ini padahal sudah jelas-jelas sering terjadi di depan mata.
Maka sudah bisa kita bayangkan bagaimana dalam kasus-kasus lain, masyarakat pada kelompok tertentu mungkin akan mendapatkan kesulitan yang lebih parah dari ini. Misalnya, mereka yang berkebutuhan khusus hingga para lansia yang mana dua kelompok masyarakat ini seharusnya bisa mendapatkan kesempatan yang sama dalam dunia kerja.
Meskipun pemerintah tidak aware akan permasalahan ini, namun ada beberapa masyarakat yang mulai memberikan contoh kepada pemerintah tentang bagaimana menciptakan lapangan kerja tanpa memberikan batasan apa pun atau dalam arti memberikan kesempatan pada semua orang tanpa memandang umur dan keterbatasan.
Salah satunya yang cukup menarik perhatian masyarakat adalah sebuah caf bernama "Uma Oma" yang sebagaian pekerjanya adalah para lansia. Tidak hanya menyajikan berbagai hidangan khas nusantara, interior bergaya industrial yang unik, Uma Oma juga menawarkan kehangatan bagi para pengunjung yang datang seolah seperti sedang berada di rumah nenek.
Para lansia atau yang biasa disapa 'oma' ini terbagi dalam beberapa pekerjaan; ada yang membantu area dapur, ada 'Tim Kesayangan Oma' memberikan sapaan kepada para pengunjung, dan menghantarkan pesanan ke masing-masing meja.
Yang unik adalah tim kesayangan oma ini tidak hanya bertugas untuk menyapa saja tetapi menganggap para pengunjung sebagai cucu kesayangannya. Sehingga ketika ada pengunjung datang, para oma ini kemudian akan menyapa mereka dengan sambutan "selamat datang di Uma Oma cucu kesayangan nenek".