Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Penerima KIP-K Banyak yang Salah Sasaran, Kok Bisa?

2 Mei 2024   20:34 Diperbarui: 3 Mei 2024   08:20 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu kartu Indonesia pintar (KIP)?

Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo. Kartu ini dikeluarkan dan diresmikan bersamaan dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada November 2014 lalu.

Program dari ketiga jenis kartu ini ditujukan untuk 15,5 juta masyarakat miskin yang dilakukan secara bertahap. Anggaran yang dikeluarkan untuk program ini adalah Rp 6,44 triliun yang diambil dari anggaran Bantuan Sosial Kementerian Sosial dan dengan target awal menyasar 1,28 juta masyarakat miskin dalam peluncuran pertamanya.

Program KIP sendiri akan menyasar kepada 19 juta siswa kurang mampu yang sebelumnya terdaftar sebagai penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM). Jika penerima program BSM ini hanya pada jenjang SD-SMA, sasaran dari penerima KIP lebih luas lagi karena setiap anak sekolah usia 6-21 tahun baik yang telah bersekolah maupun yang belum terdaftar di sekolah akan menerima bantuan ini jika sesuai dengan kriteria.

Untuk pendistribusian KIP ini mulai dilakukan secara bertahap ke seluruh Indonesia pada tahun 2015. Hingga akhirnya pada tahun 2016, pemerintah terus berupaya memperluas sasaran penerima KIP tersebut agar bisa menjangkau lebih banyak anak-anak yang kurang mampu yang ingin mengenyam pendidikan.

Pada tahun 2016, pemerintah menargetkan kurang lebih 17,9 juta penerima manfaat KIP. Dan setidaknya terdapat 13,6 juta siswa dari berbagai jenjang pendidikan sudah menikmati manfaat KIP ini sejak tahun 2015.

Ilustrasi - berapa lama kuliah? (Medcom)
Ilustrasi - berapa lama kuliah? (Medcom)

Kasus viral penerima KIP-K banyak yang salah sasaran

Pendidikan di perguruan tinggi saat ini sudah bisa diibaratkan dengan "produk superior" dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menikmatinya. 

Kita dihadapkan dengan biaya pendidikan perguruan tinggi yang kian hari semakin mahal dan akhirnya ini yang menyebabkan beberapa orang memilih mengurungkan niat mereka untuk melanjutkan pendidikannya.

Namun semua itu akan dikembalikan kepada masing-masing pribadi seseorang. Banyak jalan menuju roma, ketika kita sudah memiliki tekad yang bulat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, maka kita akan mencari berbagai cara untuk bisa mewujudkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun